Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas sedikit terkoreksi pada Selasa (31/12), hari perdagangan terakhir di tahun ini. Namun, harga emas tahun ini berhasil memecahkan rekor yang mendorong emas menuju ke kinerja tahunan terbaiknya sejak 2010 karena pembelian bank sentral yang kuat, ketegangan geopolitik, dan pelonggaran kebijakan moneter oleh bank-bank global utama.
Mengutip Reuters, Selasa (31/12), harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 2.603,69 per ons troi, pada pukul 06.08 GMT. Harga emas berjangka AS juga turun 0,1% menjadi US$ 2.615,50 per ons troi.
"Harga emas mengalami tahun yang luar biasa pada tahun 2024 dan sebagian besar kenaikan tersebut didasarkan pada perkiraan transisi menuju lingkungan suku bunga yang lebih rendah," kata Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade.
Baca Juga: Suku Bunga Bank Sentral Global Dipangkas, Emas Diproyeksi Bersinar Tahun Depan
Sebagai salah satu aset dengan kinerja terbaik tahun 2024, harga emas batangan telah naik lebih dari 26% tahun ini, lonjakan tahunan terbesar sejak 2010, dan memecahkan beberapa rekor hingga ditutup pada US$ 2.790,15 pada 31 Oktober.
Pasar sekarang menunggu serangkaian katalis baru, termasuk serangkaian data ekonomi AS yang akan dirilis minggu depan yang dapat memengaruhi prospek suku bunga Federal Reserve untuk tahun 2025, dan kebijakan tarif Presiden terpilih Donald Trump.
"Untuk tahun 2025, prospek suku bunga AS akan tetap menjadi pendorong utama harga emas. Kebijakan perdagangan Trump akan menjadi kunci dalam membentuk gambaran inflasi, lintasan suku bunga Fed, dan pada gilirannya, harga emas," kata Waterer.
The Fed secara agresif memangkas suku bunga pada bulan September, November, dan Desember, tetapi dalam pertemuan terakhir mereka mengisyaratkan lebih sedikit pemangkasan suku bunga untuk tahun 2025. Bank-bank sentral utama lainnya juga mengisyaratkan kehati-hatian atas lintasan mereka di tahun 2025.
Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Selasa (31/12/2024) Naik Rp 2.000
"Emas pada tahun 2025 kemungkinan akan tetap didukung oleh meningkatnya risiko geopolitik, ketegangan perdagangan, dan permintaan berkelanjutan dari bank-bank sentral yang mengimbangi hambatan dari dolar AS yang lebih kuat dan laju pelonggaran yang lebih lambat oleh Fed," kata Aneeka Gupta, direktur penelitian ekonomi makro di WisdomTree.
Emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak, tetapi suku bunga yang tinggi mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Selanjutnya: Cara Buka Tabungan Haji BRI, Syarat, Biaya, dan Setoran Awal
Menarik Dibaca: Katalog Promo Hypermart Weekday Periode 31 Desember 2024-2 Januari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News