Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas belum kembali berkilau. Namun, analis memproyeksikan hingga akhir tahun ini harga emas berpotensi naik ke US$ 1.900 per ons troi.
Berdasarkan Bloomberg, Jumat (3/9), harga emas kontrak Desember 2021 di Commodity Exchange menguat 1,23% ke US$ 1.833 per ons troi. Namun, secara year to date (ytd) harga emas menurun 4,08%.
Nanang Wahyudin dari Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures mengatakan harga emas saat sedang mencoba untuk membuat pola penguatan harga. Sentimen yang mendukung harga emas naik adalah respon negatif pelaku pasar terhadap data nonfarm employment change Amerika Serikat (AS) yang dirilis lebih rendah di 235.000 dari ekspektasi pasar di 720.000.
"Data tenaga kerja AS yang rendah menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal III-2021 berpotensi melambat, juga dipengaruhi varian delta Covid-19," kata Nanang.
Baca Juga: Ekonomi membaik, harga emas diramal tak akan sekinclong tahun lalu
Ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang meleset saat ini jadi memunculkan kemungkinan, The Fed menunda tapering off di tahun ini. Sebaliknya, kondisi ekonomi yang masih melemah membuat harga emas berpotensi melambung.
Nanang memproyeksikan harga emas di akhir tahun berpotensi kembali naik ke US$ 1.900 per ons troi. Proyeksi pergerakan harga emas pekan depan diproyeksikan berada di US$ 1.843-1.858-1.873 per ons troi. Jika level di atas terlampaui, Nanang kembali memproyeksikan harga emas berpotensi tertahan di US$ 1.898 sebelum akhirnya menembus US$ 1.957 sebagai level psikologis yang baru.
Dalam jangka panjang, Nanang memproyeksikan harga emas berpotensi kembali sentuh harga tertingginya di US$ 2.050 per ons troi. "Jika pemulihan ekonomi terjadi, harga emas dalam jangka panjang tetap akan naik karena bank sentral tetap akan memburu emas di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi yang muncul sebagai aset safe haven," kata Nanang.
Selanjutnya: Harga emas berpotensi menuju US$ 1.900 per ons troi sebelum tapering
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News