Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas menunjukkan pergerakan yang terbatas setelah laporan inflasi Amerika Serikat (AS) Kamis (11/1) malam. Harga emas berjangka mencapai US$ 2.035,85 per ons troi untuk emas berjangka, naik 0,82%. Sementara harga emas spot naik 0,15% menjadi US$ 2.031,76 per ons troi Jumat (12/1) pagi.
Menurut Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, pertumbuhan inflasi utama di AS bulan Desember 2023 telah menyebabkan ketidakpastian di pasar. Indeks Harga Konsumen (IHK) secara tahunan meningkat menjadi 3,4% pada Desember, naik dari 3,1% pada November.
“Meskipun angka dasar tahunan melambat, pejabat Federal Reserve mencari tanda-tanda pelonggaran kenaikan harga sebelum memutuskan kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini. Inflasi AS saat ini melampaui ekspektasi ekonom, yang berdampak pada pergerakan harga emas,” ungkap Andrew dalam riset harian, Jumat (12/1).
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 5.000 ke Rp 1.124.000 Per Gram, Jumat (12/1)
Andrew mengatakan, harga emas berhasil pulih di perdagangan Asia yang sedikit mengatasi tekanan di awal tahun 2024. Minat pasar saat ini terfokus pada data inflasi AS, di mana Federal Reserve mencari petunjuk lebih lanjut untuk kebijakan suku bunganya.
Dia mengamati, harga emas saat ini mengindikasikan potensi pembalikan yang signifikan setelah rilis data inflasi AS. Meskipun tingkat inflasi tetap tinggi, kepercayaan terhadap dolar AS rendah. Mengutip Bloomberg Jumat (12/1) pukul 12.00 WIB, harga emas naik 0,29% ke level US$ 2.034.71 per ons troi.
“Investor cenderung memilih emas sebagai safe haven, meskipun dolar mengalami kenaikan. Analisis ini mendasarkan pada kondisi pasar yang dipengaruhi oleh ketidakpastian seputar pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada Maret 2024,” jelasnya.
Baca Juga: Harga Emas Berbalik Menguat Jelang Akhir Pekan
Andrew menambahkan, dampak dari konflik geopolitik dan dedolarisasi juga memberikan kontribusi pada meningkatnya kepercayaan terhadap emas. Prediksi menunjukkan bahwa potensi kenaikan emas lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Meskipun harga emas saat ini berada dalam kisaran perdagangan US$ 2.000-US$ 2.050 per ons troi, para analis memproyeksikan bahwa kondisi pasar dan faktor-faktor global dapat mendorong emas menuju tren kenaikan yang lebih tinggi.
“Sebagai aset safe haven, emas terus menjadi pilihan bagi investor yang mencari perlindungan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan gejolak geopolitik,” pungkas Andrew.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News