Reporter: Danielisa Putriadita, Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi.
Dengan selisih harga jual dan harga beli (spread) setebal itu, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang.
Secara jangka panjang kita baru bisa berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.
Nah, sekadar ilustrasi, berikut ini kalkulasi potensi untung/rugi andaikata para investor emas lantakan pada beberapa kurun waktu.
- Membeli emas pada 13 Oktober 2019 (Rp 756.000 per gram) = -12.90% (rugi)
- Membeli emas pada 13 Agustus 2019 (Rp 755.000 per gram) = -12.78% (rugi)
- Membeli emas pada 13 Mei 2019 (Rp 664.500 per gram) = -0.90% (rugi)
- Membeli emas pada 13 Februari 2019 (Rp 667.000 per gram) = -1.27% (rugi)
- Membeli emas pada 13 November 2018 (Rp 606.005 per gram) = 8.66% (untung)
- Membeli emas pada 13 Agustus 2018 (Rp 595.914 per gram) = 10.50% (untung)
- Membeli emas pada 13 Mei 2018 (Rp 621.140 per gram) = 6.01% (untung)
- Membeli emas pada 13 Februari 2018 (Rp 598.942 per gram) = 9.94% (untung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News