kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga Emas Antam Bisa Naik Lebih tinggi Lagi, Simak Penjelasannya


Senin, 20 Februari 2023 / 06:40 WIB
Harga Emas Antam Bisa Naik Lebih tinggi Lagi, Simak Penjelasannya


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas Antam masih dalam tren positif. Koreksi belakangan ini hanya menahan harga logam mulia untuk lebih tinggi.

Founder Traderindo Wahyu Tribowo Laksono menjelaskan bahwa pergerakan harga emas Antam cenderung naik lebih kuat daripada emas global. Hal tersebut berkaitan dengan harga emas global dan pergerakan rupiah.

Logikanya, jika dolar Amerika Serikat (AS) melemah maka emas Antam bisa naik seiring kenaikan emas global. Namun, jika dolar AS menguat dan emas global melemah, emas antam tetap bisa naik karena rupiah melemah. Emas antam juga bisa menjadi hedge atau lindung nilai rupiah terhadap dolar AS.

Wahyu menuturkan, sudah menjadi pola setelah tapering atau adanya pengetatan moneter lebih lanjut biasanya terjadi krisis yang memicu bank sentral terutama The Fed untuk kembali menyelamatkan dengan stimulus. Sejatinya pun fiat money akan tergerus inflasi dan emas menjadi pelindungnya.

Wahyu berujar, apabila USD/IDR di atas level Rp 16.000 per dolar AS, maka bisa memicu emas Antam naik terus di atas Rp 1,1 juta per gram hingga Rp 1,2 juta per gram.

Kalaupun USD/IDR di bawah Rp 16.000 dan didukung harga emas global yang melesat, harga emas Antam bisa juga naik di atas Rp 1,1 juta per gram hingga Rp 1,2 juta per gram.

Baca Juga: Ada Profit Taking di Pasar Emas, Harga Bersiap Reli Panjang

Wahyu menilai, rupiah akan cenderung stabil walaupun masih rentan bergerak di atas Rp 15.000 per dolar AS di tahun ini. Mengingat data-data fundamental Indonesia masih konsisten positif dan jauh dari resesi.

"Peluang menguat lebih besar bagi emas fisik karena dua asumsi. Naik karena ikut emas dunia saat dolar AS melemah, atau naik karena didukung pelemahan rupiah saat dolar AS menguat," kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Minggu (19/2).

Menurut Wahyu, emas tetap menjadi aset investasi bagian dari diversifikasi portofolio umum. Karena itu, berinvestasi pada emas dinilai tidak akan merugi, entah dimanfaatkan sebagai investasi jangka panjang, tabungan jangka pendek dan menengah, hedging terhadap dolar AS, emas tergolong instrumen investasi aman.

Terlebih, emas termasuk aset yang likuid atau gampang dijual apabila kondisi tak menentu. Aplikasi digital yang menyediakan layanan menabung emas, cicilan emas ataupun gadai emas turut menjaga permintaan emas karena kemudahannya.

Secara kebutuhan, Bank Sentral, Investor institutional, investor ritel, masyarakat umum, semua masih menganggap emas aset penting untuk jangka panjang sebagai safe haven, inflation hedge, ataupun aset investasi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×