kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga emas Antam berpeluang naik terbatas, kapan saatnya beli?


Rabu, 11 Juli 2018 / 21:29 WIB
Harga emas Antam berpeluang naik terbatas, kapan saatnya beli?
ILUSTRASI. Emas batangan Antam


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan mata uang dollar Amerika Serikat (AS) menahan laju harga emas di pasar spot sepanjang tahun ini. Ekspektasi kenaikan suku bunga lanjutan oleh The Fed diperkirakan masih akan berlanjut menekan harga emas yang kemudian turut menyeret harga emas Antam di akhir tahun.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, di saat yang sama kenaikan suku bunga acuan The Fed juga akan menekan kurs rupiah. "Tambah lagi, jelang tahun politik, investor akan kian menghindari aset berisiko seperti rupiah," kata Faisyal, Rabu (11/7).

Namun, Faisyal menyarankan agar investor emas Antam mengamati dulu pergerakan harga hingga Agustus 2018 mendatang. Sebab, bulan depan bursa calon presiden yang akan berlaga di pemilihan presiden 2019 sudah mulai terlihat jelas. Dus, ketidakpastian politik yang cenderung membuat investor menyingkir bisa lebih berkurang.

"Kalau pasar merespon positif calon presiden dan yakin dengan kondisi politik, rupiah berpeluang menguat dan sebaliknya, harga emas Antam akan tertekan," ujar dia.

Saat harga tertekan itulah, Faisyal menyarankan investor mulai mengakumulasi emas Antam. Namun, jika tidak demikian, investor sebaiknya menahan diri dulu untuk membeli emas Antam.

Sementara, analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar, melihat, hingga akhir tahun harga emas Antam tidak akan bergerak jauh dari rentangnya sepanjang tahun ini. Dalam pengamatannya, harga berada di area support Rp 580.000 per gram dan area resistance Rp 650.000 per gram. "Selama harga masih stabil di atas Rp 600.000 per gram, emas Antam masih akan naik, meski terbatas," ujar Deddy, Rabu (11/7).

Sebaliknya, kata Deddy, kalau harga melemah hingga ke bawah Rp 640.000 per gram, investor pemegang emas Antam sebaiknya mengantisipasi penurunan lanjutan harga emas Antam hingga ke dekat level support-nya. Bagi yang belum memiliki, bisa mempertimbangkan untuk membeli.

Deddy memproyeksikan harga jual emas Antam di akhir tahun akan berkisar Rp 630.000 - Rp 650.000 per gram. Sementara, Faisyal lebih optimistis dan memperkirakan harga bisa menguat dalam rentang Rp 670.000 - Rp 690.000 per gram.

"Penguatan emas Antam di akhir tahun saya pikir akan lebih dipengaruhi oleh posisi rupiah yang masih melemah, terutama jika Bank Indonesia (BI) tidak menaikkan suku bunga acuan lagi untuk merespon kenaikan suku bunga The Fed berikutnya," jelas Faisyal.

Sekadar informasi, sepanjang paruh pertama tahun ini, harga emas Antam memang masih mencatat kenaikan. Rabu (11/7), harga pecahan satu gram emas Antam dipatok Rp 648.000 atau naik Rp 18.000 dari posisi harganya di akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×