kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   -2.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.455   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.485   -120,73   -1,83%
  • KOMPAS100 947   -17,38   -1,80%
  • LQ45 731   -16,06   -2,15%
  • ISSI 204   -1,87   -0,91%
  • IDX30 378   -10,17   -2,62%
  • IDXHIDIV20 460   -10,54   -2,24%
  • IDX80 107   -1,84   -1,69%
  • IDXV30 113   -1,14   -1,00%
  • IDXQ30 124   -3,16   -2,48%

Harga Emas Anjlok hingga 1% Imbas Penguatan Dolar AS, Investor Menanti Data Inflasi


Kamis, 27 Februari 2025 / 17:02 WIB
Harga Emas Anjlok hingga 1% Imbas Penguatan Dolar AS, Investor Menanti Data Inflasi
ILUSTRASI. Harga emas anjlok lebih dari 1% ke level terendah dalam lebih dari seminggu pada Kamis (27/2), karena dolar AS menguat. REUTERS/Michael Dalder


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas anjlok lebih dari 1% ke level terendah dalam lebih dari seminggu pada Kamis (27/2), karena dolar AS menguat. Sementara investor menunggu angka inflasi utama yang dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter Federal Reserve.

Mengutip Reuters, Kamis (27/2), harga emas spot turun 1,2% menjadi US$ 2.880,79 per ons troi pada pukul 09.10 GMT, terendah sejak 17 Februari. Harga mencapai rekor tertinggi US$ 2.956,15 per ons troi pada hari Senin, didorong oleh arus masuk aset safe haven.

Harga emas berjangka AS turun 0,7% menjadi US$ 2.909,30 per ons troi.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun di Bawah Rp 1,7 Juta Per Gram, Waktunya Beli?

Indeks dolar naik 0,2% dan bergerak lebih jauh dari level terendah 11 minggu terakhir, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Presiden AS Donald Trump meningkatkan harapan untuk jeda selama sebulan lagi pada tarif baru yang tinggi atas impor dari Meksiko dan Kanada, dengan mengatakan bahwa tarif tersebut dapat berlaku pada tanggal 2 April, dan memberlakukan tarif timbal balik sebesar 25% atas mobil Eropa dan barang-barang lainnya.

"Ketidakpastian ini membuat investor berbondong-bondong memeluk dolar, sehingga menimbulkan tekanan baru pada emas, yang sudah mengalami aksi ambil untung dari rekor tertinggi," kata Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM.

Investor juga mencari isyarat tentang kebijakan moneter AS, dengan beberapa pejabat akan berpidato di kemudian hari dan indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) akan dirilis pada hari Jumat. 

Perkiraan konsensus adalah indeks bulanan PCE sebesar 0,3%, tidak berubah dari Desember 2024, menurut jajak pendapat Reuters.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 Menjadi Rp 1.692.000 Per Gram pada Hari Ini (27/2)

Pasar memperkirakan Fed akan melakukan setidaknya dua kali pemotongan suku bunga tahun ini, dengan sekitar 55 basis poin pelonggaran yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2025.

"Setiap perubahan besar pada taruhan (suku bunga) ini dapat memicu peningkatan tingkat volatilitas untuk logam dengan imbal hasil nol. Kombinasi risiko geopolitik dan drama tarif Trump dapat membuat para investor emas tetap bersemangat," kata Otunuga.

Selanjutnya: Zurich Topas Life Gandeng Bank Sumut Sediakan Berbagai Produk Asuransi untuk Nasabah

Menarik Dibaca: Finetiks & Bank Victoria Tawarkan Tabungan Digital dengan Imbal Hasil Hingga 6,25%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×