Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas global yang terus menjulang naik, turut melambungkan harga logam kuning milik PT Aneka Tambang (ANTM). Terbukti, pada perdagangan Jumat (6/3) harga emas Antam tercatat naik hingga Rp 5.000 per gram, menjadi Rp 842.000 per gram.
Analis Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, peluang harga emas Antam untuk menyentuh level Rp 900.000 per gram dalam waktu dekat terbuka lebar. Ini mengingat, harga emas spot (xauusd) saat ini sudah menyentuh level US$ 1.691 per ons troi.
Baca Juga: Mana lebih untung: beli emas Antam atau investasi saham ANTM?
"Harga tersebut berpeluang menembus level psikologis US$ 1.700 per ons troi pekan depan," ungkapnya kepada Kontan, Sabtu (7/3).
Di samping itu, nilai tukar rupiah yang kembali melemah ke kisaran Rp 14.200 per dollar AS, turut menjadi sentimen yang mendorong harga emas fisik ke level lebih tinggi yakni Rp 900.000 per gram. Hanya saja, untuk sampai level Rp 1.000.000 per gram Suluh sendiri masih sanksi.
"Untuk harga Rp 1 juta per gram saya menilai masih akan susah ditembus. Hal ini disebabkan emas fisik masih akan dipengaruhi faktor permintaan," jelasnya.
Apalagi, jika harga emas terlalu tinggi Suluh menekankan bahwa permintaan akan berkurang. Selain itu, kenaikan harga emas yang tinggi secara signifikan juga perlu diwaspadai dengan aksi profit taking.
Baca Juga: Harga emas Antam rekor bertubi, pembeli sebulan lalu masih rugi, kok bisa?
Untuk ke depan, Suluh menilai masih ada beberapa faktor yang bakal menjadi sentimen yang mendukung kilau emas kian silau. Di antaranya, terkait perkembangan sebaran virus Korona. Pasar masih akan memantau seberapa besar sebaran korban covid19 yang bertambah baik di China atau global.
Selanjutnya, ada sentimen dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS/The Fed) yang diperkirakan masih akan memangkas suku bunga acuannya. Sekedar mengingatkan awal Maret 2020, The Fed mengumumkan untuk memangkas suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin (bps).
Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam tetap terjaga di tengah tekanan sentimen Korona. Dengan begitu, Suluh memandang pemangkasan suku bunga The Fed bakal bagus bagi kinerja emas dan indeks saham.
Baca Juga: IHSG melorot 2,15% ke 5.517 pada akhir perdagangan sesi I hari ini
Sentimen lainnya yakni terkait kondisi pelambatan ekonomi global yang memungkinkan berujung jadi resesi. Situasi tersebut tentunya turut mendorong harga emas menanjak, lantaran banyak dipilih sebagai aset safe haven bersama dengan dollar AS.
"Ketika harga emas saat ini sedang tinggi, maka harga buyback sangat menarik untuk ambil keuntungan," ungkapnya.
Untuk itu, Suluh merekomendasikan bagi investor pemilik emas Antam untuk melepas sebagian emas fisik yang dimiliki, karena sudah mendapatkan selisih yang signifikan. Sehingga, buyback emas Antam sudah cukup menarik untuk jual, secara bertahap.
Baca Juga: Rekomendasi teknikal BSDE, TKIM dan ANTM untuk perdagangan hari ini, Jumat (6/3)
Di sisi lain, bagi investor yang berniat membeli emas fisik, Suluh menilai harga saat ini sudah pasti lumayan tinggi. Sehingga, level untuk beli saat ini idealnya saat harga berada di rentang Rp 750.000 per gram hingga Rp 800 ribu pe /gram.
"Di sarankan beli pecahan yg lebih besar seperti 10 gram atau 25 gram, karena harga per gramnya jadi lebih murah," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News