Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
Selanjutnya, ada sentimen dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS/The Fed) yang diperkirakan masih akan memangkas suku bunga acuannya. Sekedar mengingatkan awal Maret 2020, The Fed mengumumkan untuk memangkas suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin (bps).
Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam tetap terjaga di tengah tekanan sentimen Korona. Dengan begitu, Suluh memandang pemangkasan suku bunga The Fed bakal bagus bagi kinerja emas dan indeks saham.
Baca Juga: IHSG melorot 2,15% ke 5.517 pada akhir perdagangan sesi I hari ini
Sentimen lainnya yakni terkait kondisi pelambatan ekonomi global yang memungkinkan berujung jadi resesi. Situasi tersebut tentunya turut mendorong harga emas menanjak, lantaran banyak dipilih sebagai aset safe haven bersama dengan dollar AS.
"Ketika harga emas saat ini sedang tinggi, maka harga buyback sangat menarik untuk ambil keuntungan," ungkapnya.
Untuk itu, Suluh merekomendasikan bagi investor pemilik emas Antam untuk melepas sebagian emas fisik yang dimiliki, karena sudah mendapatkan selisih yang signifikan. Sehingga, buyback emas Antam sudah cukup menarik untuk jual, secara bertahap.
Baca Juga: Rekomendasi teknikal BSDE, TKIM dan ANTM untuk perdagangan hari ini, Jumat (6/3)
Di sisi lain, bagi investor yang berniat membeli emas fisik, Suluh menilai harga saat ini sudah pasti lumayan tinggi. Sehingga, level untuk beli saat ini idealnya saat harga berada di rentang Rp 750.000 per gram hingga Rp 800 ribu pe /gram.
"Di sarankan beli pecahan yg lebih besar seperti 10 gram atau 25 gram, karena harga per gramnya jadi lebih murah," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News