Reporter: Agus Triyono |
JAKARTA. Harga emas semakin murah. Kemarin, harga logam mulia ini tertekan hebat pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Ben Bernanke. Dia bilang, Federal Reserve akan mengurangi stimulus moneter tahun ini dan mengakhiri stimulus pada pertengahan 2014 bila prospek perbaikan ekonomi AS stabil.
Sontak, pasar saham, obligasi, valuta asing, hingga pasar komoditas kompak memerah, termasuk harga emas. Malah, harga emas untuk pengiriman Agustus 2013 di Commodity Exchange, anjlok 5,94% menjadi US$ 1.292,40 per ons troi pada, Kamis (20/6) pukul 20.26 WIB, dibanding harga hari sebelumnya. Ini adalah harga terendah emas dalam 2,5 tahun terakhir.
The Fed juga mengubah perkiraan pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2014 menjadi 3,5% atau naik jika dibandingkan perkiraan sebelumnya yang hanya diproyeksikan 3%. James Steel, analis HSBC Securities (USA) Inc mengatakan, pernyataan Bernanke yang lebih optimistis tersebut telah memberikan dorongan yang cukup kuat bagi nilai tukar dollar AS.
Kemarin, indeks dollar AS naik dari 81,43 menjadi 82,12. Meski nilai tukar dollar naik, harga obligasi negara AS malah turun. Dampak penguatan dollar AS, harga emas pun tertekan tajam. "Pasar emas bereaksi negatif terhadap pernyataan tersebut. Alhasil harganya tertekan," katanya seperti dikutip Bloomberg.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, emas juga mendapatkan tekanan dari Purchasing Manager's Index (PMI) China yang Juni ini hanya mencapai 48,3. Angka ini lebih lebih rendah ketimbang Mei yang mencapai 49,2.
Selain itu, emas juga tertekan oleh penurunan cadangan produk exchange traded fund (ETF) berbasis emas SPDR Gold Trust dan pengetatan impor emas oleh India.
Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures menambahkan, efek pernyataan Bernanke kemungkinan besar akan membuat sinyal bearish emas berlangsung lama. Bahkan, harga emas bisa jatuh lebih dalam lagi ke kisaran harga US$ 1.200-US$ 1.250 per ons troi, bila harga menembus US$ 1.300 per ons troi. "Makanya bagi investor yang agresif kami sarankan hold, tunggu level US$ 1.300 tembus baru masuk," kata dia. Ia bilang, kalau level ini tembus, harga emas akan tertekan di kisaran antara US$ 1.000-US$ 1.400 per ons troi sepekan ke depan.
Zulfirman juga memperkirakan, emas masih dalam tekanan kuat. Dia menebak, harga emas akan tertekan di kisaran US$ 1.300-US$ 1.365 per ons troi sepekan ke depan. Harga emas di dalam negeri pun bisa melemah ke Rp 410.000-Rp 435.000 per gram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News