Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Harga emas menguat tipis. Aksi tunggu pasar terhadap pernyataan The Federal Reserve (The Fed) soal kelanjutan program stimulus moneter AS sedikit mengangkat harga emas.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Agustus 2013 di Bursa Commodity Exchange, Rabu (19/6) pukul 18.30 WIB, naik 0,04% menjadi US$ 1.367,50 per ons troi. Namun, jika dihitung dalam sebulan terakhir, harga emas terkoreksi sebesar 1,29%.
Dalam rapat The Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung, Kamis ini, pelaku pasar menanti pernyataan Ben Bernanke Gubernur The Federal Reserve mengenai kelanjutan kebijakan stimulus moneter AS. Sebelumnya, Bernanke memberi sinyal akan mengurangi program stimulus moneter di negara itu, bila pemulihan ekonomi AS menunjukkan tren perbaikan.
Vidi Yuliansyah Rendra Pratama, analis Monex Investindo Futures mengatakan, data ekonomi AS yang sebagian mencatatkan perbaikan dan penurunan membuat pasar terjebak. Sehingga, mereka enggan untuk mengambil sikap sebelum Fed memberikan pernyataan. "Tidak hanya terjadi pada emas, pergerakan datar juga berlangsung di pasar saham dan komoditas lain," kata Vidi.
Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures menambahkan, dalam beberapa waktu ke depan masih sulit bagi harga emas untuk bisa menguat. Apalagi, bisa menembus level harga US$ 1.400 per ons troi lagi. Ini bisa dilihat dari pergerakan chart harga harian emas yang saat ini baru menunjukkan tren penurunan lanjutan.
Oleh karena itu, secara teknikal Suluh mengatakan, dalam sepekan ke depan tren harga emas masih akan tertekan. Ini terlihat dari indikator moving average convergence divergence (MACD) yang masih berada di area negatif. Sedangkan, indikator moving average (MA) terlihat harga berada di bawah MA 100 menunjukkan dalam jangka panjang harga emas masih akan tertekan.
Hitungan Suluh, sepekan ke depan emas akan melemah di kisaran US$ 1.338–US$ 1.415 per ons troi. Sementara, prediksi Vidi, harga emas akan bergerak di rentang US$ 1.300- 1.440 per ons troi dalam sepekan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News