kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO Terus Melambung, Ini Emiten Consumer yang Paling Terdampak


Selasa, 19 April 2022 / 14:59 WIB
Harga CPO Terus Melambung, Ini Emiten Consumer yang Paling Terdampak
ILUSTRASI. Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk di Mamuju Tengah , Sulawesi Barat.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih cukup tinggi. Merujuk data Bloomberg, harga minyak sawit mentah untuk kontrak Juli 2022 di Bursa Berjangka Malaysia berada di level RM 6.463 per ton pada perdagangan Senin (18/4). Ini merupakan level tertinggi harga CPO sepanjang 2022.

Kenaikan harga CPO ini dinilai bisa membawa dampak negatif bagi emiten barang konsumsi (consumer goods). Analis Samuel Sekuritas Indonesia Pebe Peresia menilai, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) lebih terdampak kenaikan harga CPO dibandingkan emiten lain.

Dari total pendapatan UNVR, 66,7%nya berasal dari segmen home and personal care (HPC). Segmen HPC ini kebanyakan menggunakan oil-based commodity sebagai bahan bakunya.

Baca Juga: Harga CPO Reli Lagi Menyentuh Harga RM 6.600 Per Ton

Sementara itu, emiten consumer seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang segmen utamanya adalah mi instan, hanya memerlukan CPO dalam jumlah yang lebih kecil.

“Walaupun adanya kekhawatiran terkait kenaikan harga gandum, kami melihat ICBP dapat meneruskan (pass-on) kenaikan harga bahan baku ke konsumen,” terang Pebe kepada Kontan.co.id, Selasa (19/4).

Ini karena posisi ICBP sebagai pemimpin pasar atau market leader dengan penguasaan pasar (market share) mi instan lebih dari 70%. Sehingga, ICBP mempunyai pricing power yang kuat.

Baca Juga: Harga CPO Masih Bullish di Tengah Ketidakpastian Pasokan Minyak Nabati Global

Samuel Sekuritas Indonesia menjadikan ICBP sebagai stock pick untuk sektor consumer dengan target harga Rp 12.000 per saham.

Asal tahu, sepanjang 2021 ICBP mencetak kenaikan penjualan bersih hingga 21,79% year-on-year (yoy) menjadi Rp 56,80 triliun. Pada tahun sebelumnya, penjualan bersih ICBP tercatat hanya Rp 46,64 triliun.

Akan tetapi, laba bersih menurun 3% yoy menjadi Rp 6,39 triliun dari Rp 6,59 triliun di tahun sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×