Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) berjangka Malaysia turun di bawah MYR 4.450 per ton pada Kamis (23/10). Ini memperpanjang kerugian untuk sesi keempat berturut-turut karena harga minyak nabati yang lebih lemah di bursa Dalian membebani sentimen.
Seperti dikutip Tradingeconomics, Kamis (23/10), permintaan dari pembeli utama India juga diperkirakan akan menurun setelah mencapai puncaknya selama festival Diwali pada pertengahan Oktober.
Sementara itu, spekulasi berkembang bahwa produsen terbesar dunia, India, dapat menunda mandat biodiesel B50 yang direncanakan dari tahun 2026 ke tahun 2027 karena kendala pendanaan dan selisih harga minyak sawit-minyak gas yang tidak menguntungkan.
Baca Juga: B50 Bikin Melejit Harga Minyak Sawit
Namun, ringgit yang lebih lemah membantu membatasi kerugian yang lebih dalam. Di sisi ekspor, surveyor kargo melaporkan bahwa pengiriman minyak sawit Malaysia untuk periode 1–20 Oktober naik antara 2,5% dan 3,4% dari periode yang sama pada bulan September.
Di tempat lain, harga minyak mentah menguat di tengah meningkatnya kekhawatiran pasokan, sementara secara global, sentimen terangkat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia berharap untuk mencapai beberapa kesepakatan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping selama pertemuan mereka di Korea Selatan minggu depan.
Selanjutnya: Jumlah Nasabah Kaya Bank BTN Tumbuh 30% pada Kuartal III-2035
Menarik Dibaca: Ini Dia Manfaat Mandi Air Garam bagi Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News