Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Harga minyak mentah sawit (CPO) memang tergolong paling stabil di antara harga komoditas lainnya. Namun tekanan dari gejolak harga minyak mentah turut memberikan efek pada harga CPO.
Mengutip Bloomberg, Selasa (19/1) pukul 17.15 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2016 di New York Merchantile Exchange rebound 0,71% ke level US$ 29,63 per barel.
Dulangan penguatan harga minyak WTI ini ikut menopang kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO). Tercatat harga CPO kontrak pengiriman April 2016 di Malaysia Derivative Exchange terangkat 0,24% ke level RM 2.476 per metrik ton dan naik 1,22% dalam sepekan.
"CPO digunakan sebagai biofuel, ketika harga minyak turun, pelaku pasar pasti lebih memilih menggunakan minyak," kata Andri Hardianto, Pengamat Komoditas. Selain memang CPO yang merupakan komoditas turunan minyak.
Hanya saja jika dibanding komoditas lainnya, daya seret atas pelemahan harga minyak bisa diatasi CPO. Pasalnya secara fundamental komoditas ini cukup kuat.
"El Nino sempat mengikis produksi, permintaan tinggi akibat upaya pemerintah Indonesia dan Malaysia membuat perjanjian," jelas Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures. Tapi jika harga minyak terus terpuruk, bukan tidak mungkin harga CPO akan mengekor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News