Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KUALA LUMPUR. Harga kontrak crude palm oil hari ini (31/7) kembali menanjak. Itu artinya, kenaikan harga CPO sudah berlangsung selama dua hari belakangan.
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak CPO untuk pengantaran Oktober naik 1,4% menjadi 2.245 ringgit atau US$ 691 per metrik ton di Bursa Malaysia Derivatives. Ini merupakan level harga tertinggi untuk kontrak CPO teraktif sejak 24 Juli lalu. Pada penutupan sesi pagi, kontrak yang sama berada di posisi 2.223 ringgit.
Penurunan harga CPO dipicu oleh spekulasi pelaku pasar bahwa pelemahan ringgit ke posisi terendah dalam tiga tahun akan mengerek tingkat ekspor dari Malaysia.
Asal tahu saja, ringgit mencatatkan pelemahan terbesar dalam tiga pekan terakhir ke posisi terendahnya sejak Juli 2010. Ringgit keok setelah Fitch Ratings memangkas outlook peringkat utang Malaysia menjadi negatif dari sebelumnya stabil. Alasannya, level utang Malaysia semakin meningkat dan kurang melakukan reformasi anggaran.
"Tingkat ekspor mulai membaik seiring pelemahan ringgit. Ketika ringgit melemah, harga CPO akan murah dari segi importir. Harga CPO juga disokong oleh faktor teknikal," jelas Han Qiang Sim, analis Phillip Futures Pte di Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News