kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga CPO menanjak jangka pendek


Selasa, 21 April 2015 / 17:38 WIB
Harga CPO menanjak jangka pendek
ILUSTRASI. BMKG memberikan peringatan dini cuaca besok Jumat (10/11) hujan lebat dengan kategori Waspada bencana di provinsi berikut ini. ANTARA FOTO/Jane Elisabeth Wuysang.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga CPO berhasil terbang dalam sepekan terakhir. Melesatnya CPO ini tak terlepas dari dukungan harga minyak mentah yang sedang merekah.

Mengutip Bloomberg, Selasa (21/4) pukul 15.30, harga CPO pengiriman Juli 2015 di Malaysia Derivatives Exchange (MDE) berada di level RM 2.188 per metrik ton. Harga naik 1,48% dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga CPO terkerek 2,1%.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures mengatakan, pendakian harga CPO mengekor pendakian harga minyak mentah. Pada Senin (20/4) malam, harga minyak mentah sempat menyentuh level US$ 58,60 per barel. Kondisi ini turut mengapresiasi harga CPO. Di sisi lain, dukungan juga berasal dari penguatan ekspor CPO sepanjang kuartal I-2015 yang naik 13,7% menjadi 5,6 juta ton.

“Ekspor CPO sepanjang tiga bulan pertama tahun ini naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,93 juta ton,” ucap Deddy.

Menurut Deddy, permintaan CPO dari China, Timur Tengah, Afrika dan Eropa secara tidak terduga meningkat pesat pada bulan Maret. Sebagai informasi, akhir Maret lalu, permintaan China naik 138,5% dari 98,98 ribu ton menjadi 236,08 ribu ton per Maret 2015. Melejitnya permintaan ini digunakan untuk pengembangan biodiesel dan pengembangan energy terbaru. Meski sedang menuju puncak, Deddy meragukan reli CPO akan berlanjut. Sebab, permintaan global secara keseluruhan masih lesu.

Deddy bilang, selama harga CPO belum menembus level RM 2.231 per metrik ton, maka harga CPO masih berpeluang turun. Selain itu, masih ada ruang bagi CPO tertekan karena harga rata-rata CPO global sebetulnya jatuh 2,4% sejak Januari-Maret 2015.

Secara teknikal, Deddy melihat penguatan CPO hanya bersifat jangka pendek. Harga masih terperangkap di bawah moving average 50, 100 dan 200. Ini memberikan sinyal penurunan bagi harga CPO. Moving average convergence divergence (MACD) berada di area negatif, yakni minus 9. Artinya, masih terbuka ruang penurunan bagi CPO. Indikator stochastic bergerak naik menuju level 76%. Sementara relative strength index (RSI) juga bergerak naik di level 54%.

Deddy memprediksi harga CPO sepekan akan terbentang di kisaran RM 2.275-RM 2.150 per metrik ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×