Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Reli kontrak harga minyak sawit masih terus berlanjut. Bahkan hari ini, kontrak crude palm oil (CPO) meroket ke level tertinggi dalam 30 bulan terakhir. Pemicunya, beredar spekulasi kalau produksi CPO bulan November dan cadangan di Malaysia melorot tajam sehingga mengurangi suplai CPO global.
Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga CPO pengantaran Febuari naik 1,1% menjadi 3.671 ringgit atau US$ 1.172 per metrik ton. Ini merupakan harga tertinggi sejak 17 Juni 2008. Pada pukul 11.53, kontrak yang sama ditransaksikan pada level 3.668 per metrik ton. Sepanjang minggu lalu, kontrak harga CPO sudah naik 3,3%.
"Outlook produksi untuk Desember belum membaik seiring tingginya curah hujan. Dan kondisi ini diprediksi masih akan berlangsung pada periode Januari hingga Maret," jelas Bernard Ching, analis ECM Lbra Capital Sdn di Malaysia kepada Bloomberg.
Sementara itu, kenaikan harga CPO kali ini tidak terlalu mempengaruhi pergerakan saham berbasis CPO di Indonesia. Ambil contoh saham Astra Agro Lestari (AALI) dan Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) yang ditransaksikan tidak berubah menjelang penutupan sesi I. Sementara, saham Gozco Plantations (GZCO) malah tergerus 2,35% menjadi Rp 415.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News