kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO Melandai, Simak Rekomendasi Saham Sawit Berikut


Jumat, 25 November 2022 / 20:08 WIB
Harga CPO Melandai, Simak Rekomendasi Saham Sawit Berikut
ILUSTRASI. Harga CPO melandai terutama akibat pasokan yang meningkat.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) cenderung melandai. Harga CPO berada di level RM 4.140 per ton pada Jumat (25/11). Pada pekan lalu, harga CPO berada di level RM 3.850 per ton. Sementara dua pekan sebelumnya harga CPO berada di RM 4.324 per ton.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan, melandainya harga CPO terutama akibat pasokan yang meningkat, terutama sejak dibukanya kran ekspor dan dibebaskannya pungutan ekspor oleh pemerintah Indonesia. "Melandainya harga CPO akan membuat laba pada emiten turun jika dibandingkan tahun ini," ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (25/11).

Pandhu berpandangan, jika dilihat secara karakter memang CPO bergerak sesuai siklus. Sehingga semestinya harga akan kembali ke level normalnya, umumnya sekitar RM 2.000-RM 3.000

"Harga saat ini masih relatif tinggi, tahun depan ada kecenderungan untuk turun," kata dia.

Baca Juga: Dihadapkan Sejumlah Isu Global, Begini Strategi Dharma Satya (DSNG) di 2023

Untuk prospek, selain harga CPO, faktor yang perlu diperhatikan adalah cuaca dan kebijakan pemerintah. Di sisi lain, ada rencana B40 yang kemungkinan bisa menjadi katalis karena dibutuhkan bahan baku CPO lebih banyak.

"Hanya saja seberapa cepat eksekusinya tergantung dari pemerintah," sambungnya.

Dari beberapa emiten CPO, Pandhu melihat sejauh ini SSMS, DSNG, dan TAPG lebih menarik. Sebab, emiten-emiten ini memiliki tanaman dengan usia yang lebih muda. Sehingga secara pertumbuhan dan produktivitas akan cenderung lebih baik dibandingkan emiten yang memiliki tanaman tua seperti AALI dan LSIP.

"Namun jika melihat secara sektoral, seharusnya para emiten CPO ini lebih cocok untuk trading jangka pendek saja, karena pergerakannya relatif volatile mengikuti siklusnya," kata Pandhu.

Baca Juga: Harga CPO Diprediksi Fluktuatif di Tahun Depan

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mencermati secara teknikal saham-saham TAPG, DSNG, dan LSIP menarik untuk dicermati. Menurut dia, secara teknikal dari indikatornya mendukung kenaikan harga.

"Pada ketiga emiten tersebut lebih kepada MACD dan Stochastic yang nampaknya mulai menunjukkan tanda penguatan ditambah dari sisi volume yang cukup baik," kata Herditya.

Dia pun merekomendasikan buy TAPG dengan target Rp 710 per saham-Rp 730 per saham, lalu speculative buy untuk DSNG dengan target Rp 620 per saham-Rp 650 per saham, dan buy on weakness LSIP dengan target Rp 1.126 per saham-Rp 1.170 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×