Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) masih tertekan di bulan Desember 2023. Berdasarkan data Bloomberg, harga CPO kontrak pengiriman Februari 2024 per Senin (11/12) berada di RM 3.741 per ton, turun 3,95% dari harga akhir November lalu di RM 3.895 per ton.
Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, penurunan CPO disebabkan oleh fundamental harga energi yang masih negatif. Harga minyak mentah anjlok mendekati US$ 70 per barel dan gas alam turun di bawah US$ 3.000 per MMBtu.
Kondisi ini membuat harga CPO ikut melemah. Penguatan dolar AS, kebijakan ketat The Fed, pelemahan ekonomi China, dan ancaman ekonomi global juga menjadi risiko bagi harga komoditas.
Baca Juga: Pelemahan Ekonomi China Menekan Harga CPO
"Penurunan harga minyak mentah akan membuat penggunaan biodiesel menjadi lebih kurang kompetitif, apalagi bersaing dengan batubara," ucap Wahyu saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/12).
CPO yang merupakan bahan baku pembuatan biodiesel bisa menjadi substitusi minyak mentah sehingga ketika harga minyak mentah turun, harga CPO juga ikut turun.
Analis Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong memprediksi, harga CPO untuk jangka panjang masih akan tertekan. Pasalnya, produksi CPO diprediksi meningkat memasuki musim hujan.
Lebih lanjut, China masih menjadi faktor utama dalam pergerakan harga CPO. Minyak sawit sangat tergantung oleh permintaan China yang menahan pembelian ketika harga tinggi. Kenaikan harga di bulan Oktober hingga November 2023 telah menekan permintaan dari China.
Sementara itu, sentimen positif berasal dari kebijakan moneter bank sentral dunia yang diharapkan akan terus melunak seiring turunnya inflasi dan data ekonomi yang lebih lemah.
Baca Juga: Emiten CPO Dibayangi Penurunan Harga, Cek Rekomendasi Sahamnya
"Saya melihat harga CPO masih akan tertahan di kisaran RM 3.600-RM 4.000 per ton hingga kuartal I-2024. Investor bisa menggunakan range tersebut dalam melakukan pembelian maupun penjualan," tutur Lukman.
Sementara Wahyu memprediksi, secara kuartalan, CPO akan terkonsolidasi di RM 3.300-RM 4.200. Namun, secara mingguan dalam jangka menengah, konsolidasi CPO berada di kisaran RM 3.500-RM 4.000 per ton.
Strategi yang dapat dijalankan adalah buy on weakness di dekat atau di bawah RM 3.500 dan sell on strength di dekat atau di atas RM 4.000 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News