Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali melemah setelah menguat beberapa hari lalu. Analis melihat pelemahan harga CPO karena lonjakan produksi minyak sawit sementara permintaan berkurang.
Mengutip Bloomberg, harga CPO kontrak pengiriman Juni 2019 di Malaysia Derivative Exchange pada Jumat (29/3) berada di level RM 2.106 per metrik ton. Angka ini turun sebanyak 0,66% dari harga CPO sebelumnya RM 2.120 per metrik ton. Bahkan sepekan harga anjlok 2,81%.
Senior Research Asia Trade Point Futures, Cahyo Dewanto mengatakan pelemahan harga CPO disebabkan isu pelambatan ekonomi global ditambah kabar resesi Amerika Serikat. Isu resesi dipicu karena The Fed menyatakan dovish akan suku bunga tahun ini.
"Nah dari laporan produksi minyak sawit terdapat lonjakan sebesar 1,3% ke posisi 3,5 juta ton. Bulan Maret mempunyai historis lonjakan produksi sawit Malaysia karena cuaca musiman. Sementara permintaan berkurang karena adanya pelambatan ekonomi," ujar Cahyo kepada Kontan.co.id, Sabtu (30/3).
Di samping itu, Cahyo bilang pelemahan harga juga disebabkan penurunan harga minyak kedelai. Dia menilai harga minyak kedelai untuk kontrak Mei turun 0,66%. CPO adalah substitusi dari minyak kedelai. Sehingga wajar harga CPO ikut tergerus.
Secara teknikal, Cahyo melihat harga berada di bawah moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Untuk indikator RSI berada di area netral, stochastic di bawah area 9,6, MACD berada di bawah area 12,26 dan ADX juga di bawah area 14.
Besok, dia memperkirakan harga CPO bergerak di kisaran RM 2.000 sampai RM 2.020 per metrik ton. Sementara sepekan diproyeksikan berada di level RM 1.950 sampai RM 2.050 per metrik ton. Dia pun merekomendasikan sell.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News