kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga bitcoin terus naik, faktor fundamental ini penyebabnya


Jumat, 23 Oktober 2020 / 20:21 WIB
Harga bitcoin terus naik, faktor fundamental ini penyebabnya
ILUSTRASI. Harga bitcoin ke tembus ke US$ 13.000.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin ke tembus ke US$ 13.000. CEO Triv.co.id Gabriel Rey menilai kenaikan harga bitcoin ini didukung kekuatan fundamental.

Dia menilai, kenaikan harga saat ini berbeda dengan lonjakan di 2017 yang didominasi spekulasi. "Bull run kali ini benar-benar berdasarkan fundamental yang terus membaik," ungkap pria yang akrab disapa Rey tersebut, kepada Kontan.co.id, Jumat (23/10). 

Bahkan jika dilihat dari analisa on chain, Rey mengungkapkan penjual bitcoin di bursa semakin menyusut seiring dengan banyaknya retail investor yang memilih untuk hold atau menahan aset bitcoin, ketimbang menjualnya. 

Selain itu, perusahaan dompet online yakni Paypal yang sebelumnya anti kripto, teranyar justru membuka akses kripto ke seluruh nasabahnya. Ditambah lagi, berbagai sentimen positif muncul dari perusahaan besar yang membuat bitcoin sebagai aset perusahaan di dalam neraca mereka. 

Baca Juga: Banyak kabar positif, Bitcoin bakalan semakin perkasa

Rey menyebutkan, salah satu perusahaan tersebut seperti Square yang didirikan oleh Jack Dorsey pemilik Twitter. Di samping itu, jumlah perusahaan-perusahaan publik yang menambahkan bitcoin sebagai aset mereka terus menunjukkan penambahan. "Apabila fundamental ini terus berkembang baik dan tidak ada black swant event, saya percaya bitcoin bisa mencapai all time high (rekor tertinggi) dalam 1 tahun ke depan," ujar dia.

Prospek tersebut, utamanya didukung semakin bertambahnya perusahaan-perusahaan yang membeli bitcoin sebagai aset perusahaan. Di Indonesia, bitcoin sudah menjadi salah satu instrumen investasi legal dan diawasi oleh Bappebti. Bitcoin juga dianggap seperti komoditas emas, jagung, dan komoditas lainnya.

Rey menambahkan, Triv juga telah mengantongi izin resmi dari Bappebti sebagai broker bitcoin, sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu cemas ketika ingin membeli bitcoin karena sudah ada payung hukum yang jelas. Saat ini pengguna Triv mayoritas adalah millenial. Secara global, bitcoin juga didonimasi oleh milenial dengan usia 25-34 tahun.

Baca Juga: Tembus US$ 13.000, bitcoin berpeluang naik menuju level US$ 14.500

Pasar bitcoin  baru dijamah perusahaan maupun institusi di tahun ini dan menyebabkan harganya ikut naik. "Jika diperhatikan secara teknikal, level US$ 14.000 sangat memungkinkan disentuh akhir tahun ini, namun pasti ada retracement sebelum lanjut kenaikan harga," kata Rey. 

Sementara itu, terkait Digital Futures Exchange yang rencananya bakal dirilis bulan depan, Rey menilai transaksi tersebut tidak diperuntukkan bagi retail. Ini lantaran, kontrak berjangka jadi salah satu transaksi yang cukup rumit dan lebih cocok untuk institusi. 

"Yang perlu dilakukan saat ini untuk meningkatkan retail interest adalah edukasi mengenai bitcoin. Ini karena, kebanyakan masyarakat lebih memilih investasi tradisional seperti emas untuk jangka waktu 5 tahun dan return tidak setinggi bitcoin," tandasnya.

Baca Juga: Paypal layani transaksi pakai bitcoin, harga bitcoin menggeliat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×