kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Bitcoin terjun bebas, China dan Elon Musk jadi penyebabnya


Rabu, 19 Mei 2021 / 15:50 WIB
Harga Bitcoin terjun bebas, China dan Elon Musk jadi penyebabnya
ILUSTRASI. Harga Bitcoin sekarang terpangkas 40% dari rekor tertinggi. Ini juga menuju penurunan bulanan pertama sejak November 2018.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga Bitcoin jatuh di bawah US$ 40.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan pada Rabu (19/5), setelah China tidak mengizinkan kripto dalam transaksi. 

Dan, China memperingatkan investor terhadap perdagangan spekulatif di dalamnya.

Mengutip Reuters, pernyataan China tersebut membuat harga Bitcoin merosot lebih dari 10%, dan memberikan pukulan lain segera setelah dihantam oleh komentar dari Elon Musk dan perusahaan mobil listriknya Tesla.

Perdagangan aset kripto sudah dilarang di China sejak 2019 untuk mencegah pencucian uang, karena para pemimpin mencoba menghentikan orang-orang untuk memindahkan uang tunai ke luar negeri. 

China telah menjadi rumah bagi sekitar 90% perdagangan global di sektor tersebut.

Baca Juga: Harga Bitcoin terjungkal ke bawah US$ 40.000, indeks jatuh ke level ketakutan ekstrem

Dalam sebuah pernyataan, tiga asosiasi industri keuangan di China yang didukung negara menyatakan, "harga kripto telah meroket dan anjlok, dan aktivitas spekulasi perdagangan kripto telah pulih".

Ketiga asosiasi itu; Asosiasi Keuangan Internet Nasional China, Asosiasi Perbankan China, dan Asosiasi Pembayaran dan Kliring China. 

Fluktuasi harga kripto "secara serius melanggar keamanan aset masyarakat dan mengganggu tatanan ekonomi dan keuangan normal," kata pernyataan itu, yang di-posting ke media sosial oleh bank sentral China, People's Bank of China.

Harga Bitcoin bisa turun hingga US$ 30.000

Pemberitahuan tersebut memperingatkan konsumen terhadap spekulasi liar, menambahkan bahwa "kerugian yang disebabkan oleh transaksi investasi ditanggung oleh konsumen sendiri", karena hukum China tidak menawarkan perlindungan kepada mereka.

Itu menegaskan kembali, menyediakan layanan aset kripto kepada pelanggan dan produk keuangan berbasis crypto adalah ilegal untuk lembaga keuangan dan penyedia pembayaran China.

Baca Juga: Tren harga Bitcoin belum bearish, tapi bisa sampai ke US$ 29.000

Bitcoin jatuh pada Rabu dari US$ 45.600 menjadi US$ 38.500, terendah sejak awal Februari, dan jauh dari rekor tertinggi US$ 64.895 yang terlihat baru-baru ini pada bulan lalu. 

Harga Bitcoin sekarang terpangkas 40% dari rekor tertinggi. Ini juga menuju penurunan bulanan pertama sejak November 2018.

Analis memperingatkan, harga Bitcoin bisa turun hingga US$ 30.000.

"Ini adalah babak terbaru dari China yang memperketat batasan di sekitar crypto," kata Antoni Trenchev, mitra pengelola dan salah satu pendiri pemberi pinjaman kripto yang berbasis di London, Nexo, kepada Reuters.

Adam Reynolds dari Saxo Markets menambahkan: "Tidak mengherankan bagi saya, karena kontrol modal China dapat ditantang oleh pembelian mata uang kripto di dalam negeri dan transfer ke luar negeri".

"Jadi, menghindari penggunaannya di negara ini penting untuk menjaga kontrol modal," imbuh dia kepada Reuters.

Selanjutnya: Sempat mendaki, harga Bitcoin, Ethereum, Dogecoin kompak jatuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×