kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga Bitcoin Naik ke US$ 67.000, Diramal Bisa Tembus US$ 70.000


Jumat, 26 Juli 2024 / 21:44 WIB
Harga Bitcoin Naik ke US$ 67.000, Diramal Bisa Tembus US$ 70.000
ILUSTRASI. Harga Bitcoin naik 4,35% ke level US$ 67.195 pada perdagangan Jumat (26/7) pukul 16.15 WIB.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) kembali menguat dan berada di level US$ 67.000 pada hari ini, setelah anjlok hingga ke level US$ 64.000 pada Kamis (25/7). Salah satu penyokong kenaikan harga Bitcoin datang dari rencana pidato Donald Trump di Konferensi Bitcoin 2024 di Nashville pada 25-27 Juli.

Mengutip data dari CoinmarketCap, harga Bitcoin naik 4,35% ke level US$ 67.195 pada perdagangan Jumat (26/7) pukul 16.15 WIB. Kapitalisasi pasar kripto global juga meningkat 2,85% menjadi US$ 2.340 triliun.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan, harga Bitcoin terpantau melambung lebih dari 4% dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan di atas US$ 67.000 pada hari Jumat (26/7). Menurut dia, hal ini menandakan momentum bullish lebih lanjut.

Dia mengatakan bahwa ada banyak sentimen positif yang mendorong harga BTC bisa melambung tinggi, salah satunya yaitu, kandidat presiden AS Donald Trump yang akan melakukan pidato di Konferensi Bitcoin 2024. Selain itu, semakin banyak investor yang menunjukkan minat lebih tinggi pada Bitcoin di tengah meningkatnya ketidakpastian dalam ekonomi makro global. 

Baca Juga: Nilai Transaksi dan Jumlah Investor Kripto di Indonesia Melonjak di Semester I-2024

Misalnya, pemerintah kota Jersey City di AS mengumumkan rencana untuk mengalokasikan persentase dana pensiunnya untuk membeli ETF Bitcoin. Kemudian, perusahaan penambang Bitcoin, Marathon Digital terus membeli BTC senilai US$100 juta sebagai strategi investasi jangka panjangnya.

Tak hanya itu, Fyqieh mengatakan dominasi Bitcoin meningkat ke level tertinggi baru sejak pertengahan April, hingga saat ini sekitar 56,67%. Kinerja buruk ETF Ether spot yang baru disetujui di Amerika Serikat (AS) telah meningkatkan kepercayaan pada pasar Bitcoin. 

Di sisi lain, Fyqieh mengatakan bahwa Investor dan trader juga menunggu untuk melihat apa yang terjadi ketika mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump naik panggung di Bitcoin Conference 2024 di Nashville, Tennessee. Dengan begitu, ada harapan tinggi bahwa Trump akan mengumumkan rencana untuk rencananya terhadap industri kripto di AS.

Alhasil, trader menunda mengambil posisi short pada Bitcoin karena mereka khawatir harganya akan melonjak tinggi pada akhir pekan karena sentimen Donald Trump di acara konferensi tersebut. Posisi trader akan sangat condong ke posisi long dengan proyeksi kenaikan harga jangka pendek menembus ke level US$ 70.000 atau sekitar Rp 1,14 miliar.

Baca Juga: Donald Trump akan Pidato di Konferensi BTC 2024, Bitcoin Kembali Menembus US$ 67.000

Lebih lanjut, Fyqieh menuturkan harga Bitcoin telah mengisyaratkan potensi kenaikan harga dalam kerangka waktu yang lebih pendek. Dalam grafik harian terhadap dolar AS, harga Bitcoin secara konsisten ditutup di atas Moving Average (MA) 50 dan 200. 

“Di satu sisi, jika harga Bitcoin secara konsisten ditutup di atas level support/resistance sekitar US$ 68.000 dalam beberapa hari mendatang, target harga US$ 70.000 akan segera tercapai sebelum akhir bulan ini,” kata Fyqieh kepada Kontan.co.id, Jumat (26/7). 

Di sisi lain, Fyqieh menilai, harga Bitcoin dapat terjebak dalam koreksi lebih lanjut pada bulan Agustus, jika gagal melampaui US$ 68.000 dalam beberapa minggu mendatang.

Sedangkan, prediksi di akhir tahun nanti, dia mengatakan, jika melihat Desember secara historis merupakan bulan yang bullish untuk pasar kripto, dengan Bitcoin diharapkan menerima likuiditas yang signifikan. 

“Arus masuk ini dapat mendorong kenaikan substansial melampaui US$ 80.000, menarik investor dan trader baru dan modal segar,” imbuhnya. 

Dengan demikian, Fyqieh mengatakan sentimen pasar mungkin menjadi sangat optimistis, mengantisipasi dimulainya bull run baru. Dia memproyeksi, pada akhir bulan, peningkatan volatilitas dapat mendorong Bitcoin ke titik tertinggi sepanjang masa di atas US$ 82.000 atau sekitar Rp 1,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×