kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga Bitcoin Mulai Turun, Obligasi dan Emas Bisa Jadi Pilihan Investasi


Rabu, 06 September 2023 / 05:00 WIB
Harga Bitcoin Mulai Turun, Obligasi dan Emas Bisa Jadi Pilihan Investasi


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Aset kripto bitcoin (BTC) masih mencatatkan kinerja tertinggi secara year to date (ytd) di antara portofolio investasi lain. 

Sejak awal tahun hingga Agustus 2023, harga bitcoin melesat 57,28% menjadi US$ 26.013,12. Namun secara bulanan bitcoin turun 11%.

Co-Founder Cryptowatch Christopher Tahir mengatakan, kenaikan harga bitcoin didorong proposal dari beberapa manajer aset besar meluncurkan ETF Bitcoin. 

Hal ini memunculkan optimisme bertambahnya likuiditas ke pasar. Namun, ternyata ditunda. Alhasil, harga bitcoin pun kembali menurun. 

Baca Juga: Pertimbangkan Strategi Buy The Dip Saat Harga Bitcoin Koreksi di September

Menurut Christopher, akhir tahun, harga bitcoin tidak  terlalu jauh dari harga saat ini. Tapi kripto merupakan aset yang volatilitas dan risikonya sangat tinggi. 

Karena itu, aset dalam bentuk obligasi dan emas spot bisa jadi pilihan. Apalagi return obligasi dan emas spot juga cukup menggiurkan.

Yield obligasi pemerintah sempat meningkat terdorong kenaikan yield US Treasury. 

Sementara emas diperkirakan masih di bawah US$ 2.000, dengan potensi kembali turun ke l US$ 1.850–US$ 1.900 per ons troi. 

Menurut Analis Mata Uang dan Komoditas, Lukman Leong, investor bisa menunggu momentum penurunan emas atau pasangan mata uang lain yang melemah terhadap dollar AS.

Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak 7% Usai SEC Kalah di Pengadilan

Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo mengatakan, dollar AS menguat karena investor menghindari aset sensitif. 

Pada jangka pendek, Sutopo memprediksi, indeks dollar AS dapat naik ke 109, dari saat ini sekitar 104,03. 

Rupiah berpeluang menuju Rp 15.450 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×