Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin kembali menanjak menyentuh level tertinggi dalam 10 bulan. Berdasarkan data Coinmarketcap, Rabu (12/4) hingga pukul 19.50 WIB, harga bitcoin di US$ 30.324 setara dengan Rp 449 juta per BTC, naik 0,94% dari hari sebelumnya.
CMO Pintu Timothius Martin mengatakan, tren kenaikan harga ini membuat harga bitcoin di sepanjang tahun ini naik hampir 84% hingga saat ini. "Bitcoin menjadi aset berkinerja terbaik," kata dia.
Timothius mengatakan, penyebab kenaikan harga bitcoin adalah tren kenaikan suku bunga The Fed yang melandai dan krisis bank besar.
Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus US$ 30.031, Bagaimana Prospeknya ke Depan?
Selain itu, Timothius menyebut, pemain institusi seperti MicroStrategy kembali mengumpulkan bitcoin sekitar 140.000 bitcoin. "MicroStrategy salah satu perusahaan terbesar yang memiliki bitcoin hingga saat ini," kata dia.
Menurut Trader External Tokocrypto Fyqieh Fachrur, harga bitcoin di US$ 30.000 merupakan level psikologis dan pertanda bull market. "Jika bitcoin menembus harga US$ 30.500, maka bisa bull run ke US$ 32.000 dan jadi resistance," ujar dia.
Harga bitcoin yang naik, menurut Fyqieh, membuat 10 aset kripto dengan kapitalisasi terbesar lainnya ikut naik, kecuali ethereum.
Kemarin, harga ETH turun 1,18% di US$ 1.898. Ini karena efek unlock ETH Shanghai 15% dari total ETH beredar.
Fyqieh menyarankan, investor menyiapkan strategi sesuai tujuan investasi. Dalam jangka menengah, sebaiknya pasang posisi ambil untung.
Baca Juga: Harga Bitcoin Masih Terus Naik, Bisa Tembus US$ 35.000 di Tahun 2023
"Investor bisa membeli kembali pada akhir tahun persiapan halving bitcoin pada pertengahan 2024," sarannya.
Sementara investor jangka panjang bisa menabung dengan rutin hingga setahun ke depan setelah halving bitcoin.
Fyqieh pun mengingatkan, koreksi harga bitcoin di tahun 2023 bisa terjadi dengan support US$ 25.000-US$ 28.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News