kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.972   -135,44   -1,91%
  • KOMPAS100 1.041   -23,35   -2,19%
  • LQ45 818   -16,08   -1,93%
  • ISSI 212   -4,17   -1,93%
  • IDX30 417   -9,03   -2,12%
  • IDXHIDIV20 503   -10,03   -1,95%
  • IDX80 119   -2,60   -2,15%
  • IDXV30 124   -2,52   -1,98%
  • IDXQ30 139   -2,52   -1,78%

Harga Bitcoin Lagi Naik, Ini Sentimen Pendorongnya


Senin, 27 Maret 2023 / 16:39 WIB
Harga Bitcoin Lagi Naik, Ini Sentimen Pendorongnya
ILUSTRASI. Bitcoin


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) tengah bergerak menguat belakangan ini. Bitcoin sempat menyentuh US$ 28.000 per koin atau menguat 1,41% dalam 24 jam terakhir pada Senin (27/3) pukul 08.00 WIB.

Melansir Coinmarketcap.com pada Senin pukul 16.15 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 27.851 per koin.

CEO Triv Gabriel Rey mengatakan, aktivitas on chain saat ini sedang tinggi dan banyak pembeli yang terus menyerap permintaan Bitcoin. Menurut Gabriel, harga Bitcoin pada 2013 pernah naik signifikan akibat terjadi bank run di Cyprus. Lalu, banyak orang di Cyprus akhirnya membeli Bitcoin.

Langkah itu lalu diikuti masyarakat dari negara-negara lain, sehingga Bitcoin mengalami bull run pertama kali pada 2013 akibat ada bank run.

Baca Juga: Harga Bitcoin Naik Akibat Sistem Perbankan Alami Krisis Kepercayan

“Jika sejarah terulang kembali, Bitcoin saat ini tentu tengah diuntungkan dengan terjadinya bank run di dunia,” ujarnya kepada Kontan, Senin (27/3).

Gabriel memprediksi, harga Bitcoin akan berada di kisaran US$ 20.000 – US$ 35.000 dan akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan di tahun 2024. Hal itu membuat Bitcoin masih akan bagus untuk dikoleksi dengan tujuan jangka panjang. Investor jangka panjang pun disarankan untuk melakukan Dollar Cost Averaging (DCA).

“Sebab, di dalam investasi Bitcoin, investor yang DCA akan mendapatkan performa portofolio investasi yang lebih tinggi daripada lump sum alias langsung beli,” ungkapnya.

Meskipun begitu, Gabriel memaparkan, kondisi makroekonomi yang bergejolak tentu masih akan sangat riskan jika investor memilih instrumen investasi alternatif.

“Jika terjadi krisis, investor akan menolak untuk masuk ke aset yang sangat berisiko. Di pasar kripto, investor tetap disarankan heavy portofolio pada Bitcoin di tahun 2023,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×