kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Bitcoin jatuh ke bawah US$ 30.000, berpotensi turun lebih dalam


Selasa, 20 Juli 2021 / 12:59 WIB
Harga Bitcoin jatuh ke bawah US$ 30.000, berpotensi turun lebih dalam
ILUSTRASI. Harga Bitcoin telah terkunci dalam kisaran harga yang luas, antara US$ 30.000 dan US$ 40.000 sejak pertengahan Mei lalu. KONTAN/Cheppy A. Muchlis.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin jatuh ke bawah US$ 30.000 pada Selasa (20 Juli), menembus di bawah kisaran perdagangan yang telah bertahan selama empat minggu terakhir dan berpotensi turun lebih dalam.

Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Selasa pada pukul 12.48 WIB ada di US$ 29.673,68 atau turun 6,63% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.

Harga kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia ini telah terkunci dalam kisaran harga yang luas, antara US$ 30.000 dan US$ 40.000 sejak pertengahan Mei, dan sempat menembus di bawah US$ 30.000 pada 22 Juni. 

“Saya memperkirakan penurunan yang kuat menuju US$ 22.000,” kata Patrick Heusser, Head of Trading Crypto Finance AG, kepada CoinDesk.

Wall Street yang "terlalu banyak buih" dan kecemasan terhadap pandemi Covid-19 saat ini memicu penjualan panik yang meluas dari setiap aset berkinerja terbaik, dengan Bitcoin berada tepat di bagian atas daftar ini, menurut Edward Moya, Analis Pasar Senior di Oanda.

Baca Juga: Harga Bitcoin terjungkal ke posisi US$ 30.000, terendah 3 pekan terakhir

Moya mengatakan, Bitcoin bisa rentan terhadap flash crash menuju level US$ 20.000 yang “seharusnya menarik banyak pembeli institusional yang telah menunggu dengan sabar di sela-sela”.

“Jika aksi jual pasar saham meningkat, Bitcoin dan Ethereum akan dengan mudah memperpanjang penurunannya,” ujar Moya kepada CoinDesk.

Katie Stockton, Founder and Managing Partner Fairlead Strategies, menyebutkan, fase konsolidasi yang Bitcoin alami saat ini adalah “netral”. Tapi, “Breakout lebih mungkin terjadi daripada breakdown,” katanya, seperti dikutip CoinDesk.

Pada April lalu, jaringan Bitcoin “sangat bersemangat, tidak sulit untuk mendukung harga di atas $50K,” sebut Charles Morris, Founder ByteTree Asset Management.

Namun, dalam beberapa pekan terakhir, tingkat aktivitas jaringan telah runtuh. “Sekarang, lebih sesuai dengan harga Bitcoin US$ 15.000 dibanding US$ 50.000,” imbuh dia, seperti dilansir CoinDesk.

Harga Bitcoin mencapai level tertinggi sepanjang masa, tepat di bawah US$ 65.000 pada pertengahan April lalu.

Selanjutnya: Efek Bank of America memudar, harga Bitcoin kembali di dekat US$ 31.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×