Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja aset kripto terus bertenanga dan belum menunjukkan pembalikan arah. Dus, harga Bitcoin (BTC) diproyeksikan bakal tembus all time high (ATH).
Berdasarkan data Coinmarketcap, harga BTC pada Senin (4/3) pukul 11.02 WIB, masih bertengger di US$ 63.514 atau naik 2,48% dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harganya telah melesat 23,15%.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, salah satu pendorong harga BTC dari momentum halving. Momentum tersebut dinilai dapat membuat harga Bitcoin naik hinga dua kali lipat, bahkan lebih.
Baca Juga: Investor Berbondong-Bondong Menanamkan Dana di Aset Spekulatif
"Di tahun 2013, harga bitcoin naik 5 kali lipat pada ATH pasca halving Bitcoin, yang awalnya Rp 198.347 menjadi Rp 15.272.541," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (29/2).
Selain halving, kenaikan BTC juga didorong oleh adanya arus masuk ke ETF spot sebesar US$ 2,4 miliar atau setara Rp 37,5 triliun.
Ke depan, ia juga memperkirakan jumlah transaksi ETF Bitcoin Spot akan bertambah didorong kemudahan para trader selain kripto untuk membeli BTC.
Pembelian tambahan Bitcoin yang dilakukan oleh Microstrategy sebesar 3.000 BTC juga berpotensi meningkatkan harga. Saat ini, total kepemilikan Bitcoin MicroStrategy sekarang berjumlah 193.000 Bitcoin.
Baca Juga: Harga Bitcoin Nyaris Sentuh Rp 1 Miliar, Begini Saran Bagi Investor
Oscar berpandangan penguatan harga BTC akan berlanjut hingga ATH pasca halving tahun ini. Adapun ATH BTC sebelumnya terjadi di November 2021 pada level US$ 68.789.
Oleh sebab itu, ia memproyeksikan harga BTC di tahun ini bisa melewati ATH tersebut dan mencapai Rp 1,5 miliar. "Karena belakangan kripto resmi menjadi aset investasi yang berlegitimate dan memiliki potensi keuntungan yang besar," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News