Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin melanjutkan penurunan pada Rabu (29/12), merosot ke bawah US$ 48.000, meski aktivitas pasar spot terus diredam.
Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Rabu (29/12) pukul 12.08 WIB ada di US$ 47.823,17 atau turun 2,71% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
Volume perdagangan Bitcoin di pasar spot sebagian besar tetap tidak berubah dibanding hari sebelumnya.
Turbulensi harga mata uang kripto terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar ini terjadi saat pasar menuju masa kedaluwarsa kontrak opsi bulanan.
Sebanyak 129.800 kontrak opsi senilai lebih dari US$ 6 miliar akan berakhir pada Jumat (31/12) nanti, menurut data Skew.
Baca Juga: Saran Miliarder Ini: Investasi Bitcoin, Jauhi Mata Uang Konvensional
Baca Juga: Wow! Harga 3 Mata Uang Kripto Ini Melesat Lebih dari 50%, Ungguli Bitcoin
Data menunjukkan, harga Bitcoin cenderung bergerak menuju titik “sakit maksimal” menjelang masa kedaluwarsa kontrak opsi.
Tapi, harga mata uang kripto tertua di dunia itu akan melihat pergerakan terarah yang solid dalam beberapa hari setelah penyelesaian kontrak.
Tren pergerakan harga Bitcoin saat ini biasanya berasal dari manipulasi pasar spot oleh penjual opsi, kebanyakan trader institusional.
Kegiatan itu untuk mendorong harga spot lebih dekat ke harga strike, di mana jumlah kontrak opsi terbuka tertinggi berakhir tanpa nilai.
Itu menciptakan kerugian maksimum, yang disebut sakit maksimal, untuk pembeli opsi.
Titik sakit maksimum untuk masa kedaluwarsa kontrak opsi pada Jumat (31/12) adalah US$ 48.000, menurut Blofin, perusahaan jasa keuangan kripto yang berbasis di Cayman Islands.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News