Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin akhirnya menembus level US$ 40.000 pada Rabu (26 Mei). Ini yang pertama sejak Sabtu (22 Mei) pekan lalu, setelah sebelumnya terjungkal ke posisi US$ 31.000.
Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Rabu pukul 13.44 WIB mencapai US$ 40.702, atau naik sekitar 4% dibanding posisi 24 jam sebelumnya. Meski pukul 21.05 WIB turun ke US$ 38.928.
Salah satu pendorong harga Bitcoin adalah kelahiran Dewan Penambangan Bitcoin yang berkomitmen untuk mempublikasikan rencana penggunaan energi terbarukan.
Berbicara di CoinDesk Consensus 2021, Selasa (25 Mei), CEO MicroStrategy Michael Saylor mengatakan, dia dan CEO Tesla Elon Musk serta beberapa penambang Amerika Utara membentuk organisasi yang akan mempublikasikan data penggunaan energi dalam upaya untuk mengatasi kekhawatiran penambangan kripto tidak ramah lingkungan.
Baca Juga: Dekati US$ 40.000, harga Bitcoin dapat dorongan ekstra dari tweet terbaru Elon Musk
“Dia (Elon Musk) pikir, kita semua akan mendapat manfaat jika kita bisa mempublikasikan penggunaan energi dan sumber data penggunaan energi (dalam penambangan kripto),” kata Saylor.
Pada Selasa, Elon Musk men-tweet tentang penggunaan energi terbarukan yang "menjanjikan" dalam penambangan Bitcoin.
"Berbicara dengan penambang Bitcoin Amerika Utara. Mereka berkomitmen untuk mempublikasikan penggunaan energi terbarukan saat ini dan yang direncanakan dan meminta penambang di sleuruh dunia untuk melakukannya. Berpotensi menjanjikan," kata Musk.
Sebelumnya, Elon Musk berkicau tentang langkah Tesla menghentikan menerima pembayaran dengan Bitcoin, yang mengirim harga aset kripto ini ke level US$ 30.000.
"Kami prihatin dengan peningkatan pesat penggunaan bahan bakar fosil untuk penambangan dan transaksi Bitcoin, terutama batubara, yang memiliki emisi terburuk dari bahan bakar apa pun," kicau Musk.
Selanjutnya: China serukan tindakan keras atas penambangan kripto, harga Bitcoin anjlok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News