Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Namun, Fauzan memasang perkiraan yang cukup konservatif terhadap harga batubara Newcastle tahun ini. RHB Sekuritas memasang target rata-rata harga batubara tahun ini di rentang US$ 250 per ton. Sebab, permintaan berpotensi melandai setelah musim panas usai.
Selain itu, pasokan batubara biasanya juga bertambah seiring dengan cuaca yang lebih kering di semester kedua.
Hanya saja, harga batubara yang diproyeksi konservatif ini masih tetap memberikan dukungan terhadap pertumbuhan laba bersih emiten. Sebab, proyeksi harga rata-rata tahun ini masih lebih tinggi daripada realisasi harga rata-rata tahun lalu di kisaran US$ 136 per ton.
“Jadi secara sektoral, net profit kemungkinan masih bisa naik sekitar 40% YoY ke atas, dengan catatan target produksinya masih sama dengan yang dipasang di awal tahun,” kata Fauzan.
Fauzan merekomendasikan trading buy saham PTBA dengan target harga Rp 5.050. Selain valuasi yang atraktif, prospek PTBA juga disokong dengan ekspektasi dividend yield yang solid.
Fauzan melihat, sentimen harga jua batubara PTBA di kuartal kedua akan tetap solid. Sebab, biasanya pergerakan ASP mengalami delay sekitar 1 bulan hingga 3 bulan dari pergerakan harga acuan batubara
“Operasional PTBA juga diharapkan bisa tetap stabil dari segi pencapaian output,” pungkas Fauzan.
Namun, risiko dari rekomendasi ini adalah adanya koreksi harga akibat faktor seasonal. Selain itu, rencana tambang PTBA juga dinilai fleksibel karena memiliki sumber daya batubara yang melimpah di Tanjung Enim.
Namun, risiko dari rekomendasi ini adalah adanya koreksi harga akibat faktor seasonal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News