kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara dan CPO atraktif pekan ini, simak saham rekomendasi analis


Selasa, 17 November 2020 / 21:36 WIB
Harga batubara dan CPO atraktif pekan ini, simak saham rekomendasi analis
ILUSTRASI. Tongkang batubara PTBA menyusuri Sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga sejumlah komoditas akan menarik sepanjang pekan ini, salah satunya adalah batubara. Analis Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo Gunawan menyebut, salah satu faktor pendorong harga emas hitam ini adalah perkiraan yang lebih tinggi untuk angka produksi baja mentah Jepang untuk periode Oktober.

Mirae Asset memperkirakan angka produksi baja mentah di Jepang akan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Hal ini karena pertumbuhan impor Jepang di periode Oktober yang diperkirakan akan membaik, dari sebelumnya -17,4% secara tahunan di periode September menjadi -8,6% di periode Oktober.

Seiring dengan perkiraan yang lebih tinggi untuk angka produksi baja mentah Jepang bulan Oktober, Mirae Asset memperkirakan impor batubara kokas Jepang untuk bulan Oktober juga akan meningkat dari bulan sebelumnya.

“Dengan demikian, ini akan menjadi risiko kenaikan harga batubara global untuk minggu ini,” tulis Andy dalam riset, Selasa (17/11).

Baca Juga: Dirjen Minerba: Tiga rancangan PP dari UU Minerba sedang diproses pemerintah

Selain itu, ekspor batubara Australia ke China akan semakin melambat dalam waktu dekat seiring dengan ketegangan hubungan geopolitik antara kedua negara. Di sisi lain, Mirae Asset memperkirakan ekspor batubara Indonesia ke China akan  meningkat dalam waktu dekat.

Dus, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan saham terkait batubara lainnya akan menarik pekan ini.

Selain batubara, komoditas lain yang akan bersinar pekan ini adalah minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Andy mencatat, produksi CPO Malaysia di periode Oktober turun menjadi 1,7 juta ton (turun 7,7% secara bulanan dan turun 4,0% secara tahunan).

Fenomena La Nina juga berpotensi menimbulkan risiko kenaikan harga CPO global untuk pekan ini. Selain itu, ekspor CPO Negeri Jiran untuk periode Oktober naik menjadi 1,7 juta ton, yang mana naik 3,8% secara bulanan dan naik 2,0%  secara tahunan.

Baca Juga: Simak rekomendasi para analis untuk saham Indo Tambangraya (ITMG)

Secara keseluruhan, ini akan menjadi katalis positif dan harga CPO global akan diperdagangkan lebih tinggi minggu ini. Dus, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP),  dan saham yang berkaitan dengan komoditas sawit akan atraktif pekan ini.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×