Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
Adapun closing inventory BUMI tercatat sebesar 3,3 mt pada akhir September 2020, sedangkan di periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar 5,2 mt. Dileep mengatakan hal ini mencerminkan efisiensi modal kerja.
Meski kondisi pasar belum pulih, BUMI optimistis dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja operasional dalam jangka menengah. Selain itu rasa optimistis juga muncul dari adanya omnibus law yang memungkinkan pemberian insentif pada proyek hilirisasi seperti gasifikasi batubara, dan BUMI sudah menjadi pemasok batu bara yang ditunjuk untuk proyek metanol terdekat mulai tahun 2023.
BUMI memiliki pedoman di tahun 2020 ini produksi sebesar 85 mt- 89 mt, dengan kisaran harga US$ 46 per ton hingga US$ 49 per ton. Adapun beban dikisaran US$ 32 per ton hingga US$ 34 per ton.
Selanjutnya: Meneropong potensi harga batubara, bakal terus naik?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News