Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) sepanjang kuartal pertama 2020 turun. Konstituen Indeks Kompas100 tersebut kompak membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih.
UNTR membukukan pendapatan bersih senilai Rp 18,3 triliun atau menyusut 19,02% dibandingkan dengan pendapatan triwulan pertama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 22,6 triliun. Laba bersih UNTR tergerus 40% menjadi Rp 1,8 triliun.
Analis NH Korindo Sekuritas Meilki Darmawan menilai, realisasi pendapatan UNTR pada kuartal pertama 2020 berada di bawah ekspektasi. Meski demikian, Meilki optimis UNTR mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp 75,1 triliun pada tahun ini (perkiraan pendapatan hasil revisi). Sehingga, pendapatan sepanjang kuartal I-2020 telah mencerminkan 24% dari target yang dipasang NH Korindo Sekuritas di tahun ini.
Baca Juga: Dana asing masuk Rp 3,39 triliiun, saham perbankan paling banyak diburu
Adapun pemangkasan ini menimbang permintaan batubara global yang kemungkinan akan tetap rendah hingga kuartal ketiga 2020 akibat kondisi pandemi. Selain itu ada penurunan aktivitas bisnis pertambangan dan pertanian tahun ini dan akan mempengaruhi penjualan Komatsu, serta potensi kerugian kurs yang lebih tinggi.
Meilki memangkas proyeksi penjualan alat berat Komatsu tahun ini menjadi hanya 2.467 unit dan asumsi volume produksi batubara menjadi 123 juta ton hingga akhir 2020. Sebagai catatan, UNTR menjual 717 unit alat berat sepanjang Januari-April 2020. Jumlah ini terkoreksi 50,2% bila dibandingkan dengan realisasi penjualan alat berat UNTR pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1.442 unit.
Baca Juga: Simak realisasi kinerja operasional United Tractors (UNTR) per April 2020
Sementara itu, UNTR juga mencatatkan penurunan produksi batubara lewat anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara. Periode empat bulan pertama 2020, UNTR memproduksi 37,1 juta ton batubara atau turun 8% dari periode yang sama tahun sebelumnya (40,3 juta ton). Adapun volume pengupasan lapisan tanah atau overburden removal UNTR juga turun dari sebelumnya 310,1 juta bank cubic meter (bcm) menjadi 283,4 bcm.
Ari Setiyawan, Investor Relations United Tractors mengatakan, penurunan penjualan alat berat Komatsu dan produksi batubara bukan hanya disebabkan oleh pelemahan harga komoditas, tetapi juga karena pengaruh langsung maupun tidak langsung dari dampak pandemi Covid19. “Pembatasan aktivitas di area kerja mengikuti kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan protokol kesehatan juga berdampak pada operasional dan sektor-sektor terkait,” tutur Ari kepada Kontan.co.id, Selasa (2/6).
UNTR akan mengumumkan hasil revisi target kinerja operasional setelah menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 11 Juni 2020.
Baca Juga: Volume penjualan emas per April 2020 turun, begini penjelasan United Tractors (UNTR)
Meilki masih mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk saham UNTR dengan target harga yang lebih rendah, yakni Rp 19.000 (dari sebelumnya Rp 20.000). “Kami percaya bisnis pertambangan emas akan menjadi pendorong untuk menjaga kinerja UNTR sesuai dengan ekspektasi kami hingga akhir 2020,” papar Meilki dalam riset, Selasa (2/6).
Senada, Analis BNI Sekuritas Firman Hidayat juga merekomendasikan beli saham UNTR dengan target harga Rp 19.000. Target ini dipasang lebih rendah dari target harga sebelumnya yang mencapai Rp 33.575 per saham. Firman menilai UNTR masih akan menghadapi berbagai rintangan ke depan. Ia juga menilai valuasi saham UNTR saat ini sudah cukup murah dan layak untuk dibeli.
Jumat (5/6), harga saham UNTR naik 0,59% ke Rp 17.100 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News