Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT Berau Coal Energy Tbk gagal mengerek kinerja penjualan batubara. Mengacu ke laporan produksi yang dirilis induknya, yaitu Bumi Plc, Berau menjual batubara sebanyak 14,6 juta ton pada Januari-September 2012, turun 2,74% dari periode sama 2011 sebanyak 15 juta ton.
Adapun harga jual rata-rata batubara Berau pada sembilan bulan tahun ini senilai US$ 74,9 per ton, turun 5,1% daripada per September 2011. Berdasarkan dua hal itu, nilai penjualan batubara Berau per akhir September 2012 tercatat US$ 1,09 miliar, melorot 7,6% daripada setahun lalu.
Kondisi ini tak terlepas dari volume penjualan batubara di kuartal III-2012 yang hanya 4,8 juta ton. Jumlah itu menurun 12,71% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Kurang bergairahnya penjualan itu berkebalikan dengan pencapaian produksi batubara perusahaan. Di kuartal III 2012, Berau masih mampu mengerek produksi batubara 3,77% year-on-year (YoY) menjadi 5,5 juta ton.
Sedangkan pencapaian produksi dari Januari hingga September 2012 tercatat sebanyak 15,1 juta ton. Jumlah ini mencerminkan kenaikan produksi 5,59% dari periode sama tahun lalu sebanyak 14,3 juta ton.
Tambang Lati berkontribusi 7,8 juta ton hingga September 2012. Jumlah itu lebih rendah 3,7% dibandingkan kontribusi setahun lalu yang 8,1 juta ton. Penurunan kontribusi tambang Lati terkompensasi dua tambang lain yaitu Binungan dan Sambarata. Per September 2012, Binungan menyumbang produksi 4 juta ton, naik 25% daripada periode sama 2011 sebanyak 3,2 juta ton.
Sementara tambang Sambarata memproduksi batubara 3,4 juta ton di akhir kuartal III-2012. Kontribusi ini lebih tinggi 13,33% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Namun pertumbuhan produksi itu terkompensasi secara negatif oleh dua faktor lain. Nick von Schirnding, Kepala Hubungan Investor Bumi Plc menuturkan, harga jual rata-rata batubara Berau terus melorot.
Pada kuartal III-2012, harga jual rata-rata batubara Berau turun 17,48% dibanding kuartal III 2011 menjadi US$ 71,3 per ton. "Sejak pertengahan kuartal III 2012, harga batubara termal, khususnya jenis sub-bituminous, jatuh hingga di bawah US$ 70 per ton," kata Nick dalam keterangan resmi, Rabu (31/10).
Hal itu diperparah kenaikan biaya produksi batubaranya. Di kuartal III 2012, biaya produksi Berau naik 6,2% (YoY) menjadi US$ 41,1 per ton. Bumi Plc tetap membebani Berau dengan target produksi batubara 20 juta ton hingga akhir tahun ini. Harga saham Berau yang berkode BRAU kemarin ditutup menguat 2,33% ke Rp 220 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News