Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Harris Hadinata
JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berencana menaikkan harga produk. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan baku akibat pelemahan nilai tukar rupiah.
Produsen makanan ringan ini berencana menaikkan harga jual produk sekitar 5%-15%. Direktur Utama MYOR Andre Sukendra Atmadja mengakui, tak mudah memutuskan untuk menaikkan harga jual. Soalnya MYOR juga harus mempertimbangkan daya serap konsumen. "Makanya kenaikan harga jual harus dilakukan secara bertahap," ujarnya, Jumat (13/6).
Sepanjang tahun ini, MYOR sudah menaikkan harga jual produknya sebesar 5%. Nah, di semester dua mendatang, harga jual MYOR akan naik lebih tinggi, dengan memanfaatkan momentum Lebaran.
Kenaikan bahan baku memang cukup menekan kinerja Mayora. Direktur Keuangan MYOR Hendrik Polisar mencontohkan harga susu telah naik hampir 50%. Sementara harga kopi naik 25% dan minyak kelapa naik 50%.
Asal tahu saja, sekitar 40% bahan baku MYOR masih impor. Dus, kenaikan harga bahan baku akan meningkatkan beban produksi sekitar 15%.
Informasi saja, Mayora mulai tercekik kenaikan bahan baku sejak awal tahun. Setidaknya, hal itu terlihat pada kinerja kuartal I-2014. Pada periode tersebut, penjualan MYOR memang naik 30,2% menjadi Rp 3,4 triliun. Namun laba bersihnya merosot hingga 45,71% menjadi Rp 119,56 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News