Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) memutuskan memangkas target laba bersih yang ingin dicapai di tahun 2014. Berdasarkan materi paparan publik yang dirilis, Senin (9/6), MYOR memprediksi laba bersih tahun ini senilai Rp 807,01 miliar, turun 20% dibandingkan realisasi 2013 yang Rp 1,01 triliun.
Proyeksi penurunan laba bersih ini agak mengagetkan lantaran MYOR justru masih optimistis dengan kinerja penjualan, laba kotor maupun laba usaha. Untuk penjualan di tahun ini, MYOR optimis bisa membukukan Rp 14,16 triliun, tumbuh 17,8% dibandingkan 2013 yang Rp 12,02 triliun.
Pun demikian dengan target laba kotor MYOR di 2014 yang masih tumbuh 8,4% menjadi Rp 3,17 triliun, dari realisasi tahun lalu yang Rp 2,92 trilun. Sementara untuk laba usaha, MYOR memprediksi bisa membukukan Rp 1,49 triliun, tumbuh 13,9% dari realisasi tahun lalu yang Rp 1,3 triliun.
Mengacu pada materi tersebut, manajemen MYOR memang mengemukakan ada tiga kendala yang bakal dihadapi dalam mengembangkan bisnis di tahun ini, yaitu situasi perekonomian global, persaingan usaha yang kian ketat dan stabilitas pasokan maupun harga bahan baku.
MYOR menyatakan kebutuhan bahan baku akan terus meningkat seiring ekspansi produksi yang dilakukan. Tahun ini, MYOR menganggarkan belanja modal US$ 75 juta atau sekitar Rp 918,37 miliar yang mayoritas digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik biskuit di Balaraja, Tangerang.
Dengan ekspansi ini, MYOR berharap kapasitas produksi bisa terdongkrak antara 15% sampai 20%. Penambahan kapasitas tersebut memberikan tantangan pada MYOR untuk bisa mengamankan pasokan bahan baku guna menjamin kelangsungan produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News