Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, menyebut bahwa kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) saat ini ditopang oleh harga jagung yang menurun serta stabilnya volume penjualan.
Namun, ia menilai pertumbuhan pendapatan (top line) masih terbatas akibat lemahnya daya beli. Di sisi lain, potensi peningkatan kuota impor juga menjadi ancaman tersendiri karena bisa memperparah kondisi kelebihan pasokan.
Abdul memperkirakan kinerja pada kuartal II dan III cenderung melemah karena normalisasi daya beli serta minimnya momen perayaan yang biasanya mendorong konsumsi unggas. Selain itu, curah hujan yang tinggi juga bisa memicu kenaikan harga jagung.
Baca Juga: Ditopang Sentimen Positif Harga Ayam, Cek Rekomendasi Saham CPIN
Dari sisi saham, Ekky menilai posisi saat ini menarik untuk akumulasi. Ia merekomendasikan beli untuk saham JPFA di harga saat ini, yang telah berbalik arah dari titik support di Rp 1.440.
Jika tren kenaikan berlanjut, saham JPFA berpotensi menguat ke Rp 1.650, bahkan Rp 1.840.
“CPIN juga menunjukkan tanda-tanda rebound, dengan target jangka pendek menguji level tertinggi sebelumnya di Rp 5.000, dan potensi jangka panjang mencapai Rp 5.600 jika momentum kenaikan berlanjut,” tambah Ekky.
Selanjutnya: Ada WSKT SRIL PPRO, 55 Saham Ini Berpotensi Dikeluarkan Dari BEI, Investor Harus Apa?
Menarik Dibaca: 6 Film Scarlett Johansson Paling Populer, Terbaru Jurassic World Rebirth
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News