kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Hang Seng melejit setelah Eropa sepakat pangkas utang Yunani


Kamis, 27 Oktober 2011 / 10:12 WIB
ILUSTRASI. Seorang warga berolahraga dengan membawa anjing peliharaan di jalan MH Thamrin Jakarta, Kamis (1/10/2020).


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

HONGKONG. Bursa saham Hong Kong melanjutkan reli hari kelima, seiring para pemimpin Eropa setuju untuk memangkas utang Yunani. Indeks Hang Seng menuju level penutupan tertinggi dalam enam pekan, setelah melaju 1,5% ke 19.352,35 pada pukul 10.40 di Hong Kong. Sementara, indeks Hang Seng China Enterprises naik 3,1% ke 10.362,45.

Esprit Holdings Ltd, yang mendapat 79% pendapatan dari Eropa, melonjak 5,7%. Sementara, saham pemasok barang ritel terbesar di dunia Li & Fung Ltd. naik 2,3%, setelah pesanan untuk barang tahan lama (durable goods) di AS meningkat paling tajam dalam enam bulan. Adapun, saham Agricultural Bank of China Ltd. maju 3,6%, karena labanya di kuartal ketiga meningkat.

Seorang pejabat Eropa yang enggan diidentifikasi menyebut, para pemimpin Eropa sepakat untuk meratifikasi kesepakatan dengan perbankan untuk memangkas 50% dari utang Yunani.

Semantara itu, otoritas perbankan Eropa menyatakan, bank-bank di Eropa perlu menaikkan modal segar senilai 106 miliar euro (US$ 147 miliar) menurut aturan yang disepakati untuk mengatasi krisis utang di kawasan Euro.

Andrew Sullivan, sales trader dari Piper Jaffray Asia Securities Ltd. menyebut, sepertinya tercapai kesepakatan terkait pemotongan utang Yunani, dan ini awal yang baik. Tapi, menurutnya, masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab.

"Di sisi lain, data AS yang positif menunjukkan negara tersebut tidak mungkin masuk ke dalam resesi, namun di saat yang sama pemulihan akan berlangsung lambat," urainya hari ini, di Hong Kong.

AS melaporkan penjualan barang tahan lama per September naik paling tajam dalam enam bulan terakhir. Data itu mengindikasikan sektor manufaktur akan membantu mempertahankan perekonomian AS yang tertatih-tatih karena tingkat pengangguran yang mencapai 9,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×