Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. Emiten perkebunan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) berencana mengurangi beban utang yang ditanggungnya. Tahun ini, GZCO berniat mencicil utang Rp 160 miliar.
Alih-alih menempuh refinancing atau pembiayaan ulang, GZCO akan memakai dana internal untuk membayar utangnya. Direktur Keuangan GZCO Krisna Gozali mengungkapkan, salah satu kredit yang akan dicicil oleh GZCO adalah pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Fasilitas tersebut diperoleh oleh dua anak usaha GZCO, yaitu PT Suryabumi Agrolanggeng dan PT Golden Blossom Sumatra. Rinciannya, Suryabumi memperoleh fasilitas kredit investasi dari BMRI pada 16 Desember 2009. Kredit tersebut terbagi menjadi dua tranche. Tranche A senilai Rp 212 miliar, dikenakan bunga 10%-10,75% dan jatuh tempo pada September 2013. Fasilitas tranche B tercatat senilai Rp 388 miliar dengan bunga 10%-10,75% yang akan jatuh tempo pada Desember 2016.
Suryabumi menggunakan fasilitas itu untuk melunasi fasilitas kredit sebelumnya dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Anak usaha GZCO ini juga menggunakan kredit itu untuk membiayai aset existing kebun kelapa sawit seluas 7.991 ha berikut bangunan, sarana, dan prasarana produksi.
Sedangkan, Golden Blossom memperoleh kredit dari Mandiri senilai Rp 375 miliar pada 21 Oktober 2010. Pinjaman itu dikenakan bunga 10% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2019 nanti.
Fasilitas kredit itu digunakan untuk membiayai pembangunan kebun kelapa sawit seluas 7.446 ha beserta bangunan, sarana, dan prasarana yang terletak di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Kemarin (18/6), saham GZCO ditutup naik 6% di harga Rp 265 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News