kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gunung Raja Paksi (GGRP) optimistis industri baja ke depannya akan jauh lebih baik.


Sabtu, 21 Agustus 2021 / 10:34 WIB
Gunung Raja Paksi (GGRP) optimistis industri baja ke depannya akan jauh lebih baik.
ILUSTRASI. Pabrik baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di  Kantor Pusat Perseroan di Cibitung pada Jumat (20/8). Dalam RUPS RUPS yang dilakukan secara hybrid, antara fisik dengan prokes yang ketat dan daring melalui eKSEI itu, GGRP telah menyetujui susunan baru Dewan Direksi.

Presiden Direktur GGRP Abednedju Sangkaeng mengatakan, GGRP telah menyetujui pengunduran diri dua direksi PT Gunung Raja Paksi Tbk, Philippe Mathieu Lefevre dan Budi Raharjo Legowo.

“Perseroan menyetujui pengunduran diri tersebut, terhitung sejak ditutupnya rapat. Dengan memberikan pembebasan, pemberesan, dan pelepasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan yang dilakukan selama masa jabatan mereka,” ungkap Sangkaeng dalam keterangan tertulis, Jumat (20/8).

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Fokus Menambah Kapasitas Produksi

Dengan adanya pengunduran diri tersebut, susunan direksi GGRP mengalami perubahan. Posisi Presiden Direktur GGRP dijabat oleh  Abednedju Sangkaeng, sedangkan posisi  Direktur GGRP, masing-masing dijabat oleh Biplab Kumar Dutta, Fedaus, dan Harianto.

Sementara itu pada Dewan Komisaris, jabatan Presiden Komisaris dipegang oleh Tony Taniwan, sedangkan masing-masing Komisaris adalah Kimin Tanoto dan Edward Hasan. Untuk Komisaris Independen, dijabat Ardiansyah Parman dan Slamet Budi Hartadji.

Selain menyetujui susunan baru Dewan Direksi, RUPS GGRP pada Jumat (20/8) juga mengesahkan Laporan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Tercatat, GGRP berhasil menekan rugi bersih dari semula  US$ 20,7 juta di tahun 2019 menjadi US$ 8.9 juta di tahun 2020.

Sangkaeng menjelaskan, keberhasilan GGRP dalam menekan rugi bersih di tahun 2020 didorong oleh upaya perusahan melakukan efisiensi biaya dan optimalisasi arus barang dan kas, serta strategi perusahaan untuk berfokus pada produk-produk baja yang bersifat fast moving dengan margin tinggi.

Baca Juga: Begini prospek dan tantangan emiten baja di tahun 2021

“Selain itu, juga mengurangi dan menekan persediaan sebesar 35% serta melakukan proses produksi make to order daripada make to stock,” tambah Sangkaeng.

Sangkaeng optimistis, industri baja ke depannya akan jauh lebih baik. Optimisme ini berdasar pada meningkatnya volume penjualan baja mulai dari kuartal ke-3 2020 yang diiringi dengan meningkatnya harga jual produk hingga hampir 50% di kuartal ke-4 2020.

Peningkatan harga jual ini, lanjut Sangkaeng, masih terus berlanjut pada tahun 2021. “Ada harapan di tahun 2021, dimana diperkirakan industri baja akan rebound dan memberikan kontribusi yang positif,” tutur Sangkaeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×