kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gulungan laba semakin tebal, simak rekomendasi saham emiten kabel


Selasa, 14 April 2020 / 19:39 WIB
Gulungan laba semakin tebal, simak rekomendasi saham emiten kabel
ILUSTRASI. Emiten kabel mampu mempertahankan dan mencetak kinerja yang apik tahun lalu


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kabel mampu mempertahankan dan mencetak kinerja yang apik tahun lalu. Sebanyak lima dari enam emiten kabel yang telah melaporkan laporan keuangan mencatatkan pertumbuhan laba bersih, bahkan ada yang tumbuh nyaris 100%.

PT Voksel Electric Tbk misalnya, meski pendapatan turun tipis menjadi Rp 2,67 triliun, laba bersih emiten dengan kode saham VOKS ini terkerek hingga 97,41% menjadi Rp 208,25 miliar dari sebelumnya hanya Rp 105,49 miliar.

PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih. KBLI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 4,5 triliun atau naik 6,14% secara tahunan. Laba bersih KBLI ikut naik 66,67% menjadi Rp 417,9 miliar.

Baca Juga: Laba emiten kabel makin tebal pada tahun lalu

Meski mencetak kinerja cemerlang tahun lalu, tampaknya emiten kabel tahun ini menghadapi jalan terjal tahun ini. Megaproyek listrik 35.000 megawatt (MW) misalnya, yang terancam molor. Terlebih, saat ini pemerintah telah menetapkan corona (Covid-19) sebagai bencana nasional yang berpotensi mengancam kelanjutan proyek prestisius ini.

Namun, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, sebenarnya prospek emiten kabel dalam jangka panjang masih menarik. “Buktinya, di saat proyek pemerintah molor, emiten kabel masih ada yang bisa tumbuh. Artinya, permintaan masih tetap ada,” terang dia kepada Kontan.co.id, Selasa (14/4).

Memang, dalam jangka pendek Sukarno menilai emiten kabel harus menghadapi tantangan-tantangan seperti penurunan permintaan akibat kondisi wabah Covid-19.

Baca Juga: Ada wabah corona, PLN upayakan proyek listrik 35.000 MW tetap berjalan

Sukarno merekomendasikan investor sudah bisa membeli saham KBLI, IKBI, dan CCSI. Sebab, harga saham-saham ini telah terdiskon cukup banyak bahkan secara valuasi sudah di bawah nilai bukunya atau price to book value (PBV) sudah di bawah 1 kali. “Secara price to earning (PE) ratio juga mayoritas sudah murah, berada di kisaran 4 kali hingga 5 kali,” sambung dia.

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai harga saham-saham emiten kabel turun karena mandeknya proyek listrik 35.000 MW menjadi katalis negatif. “Jadi, saat ini proyek tersebut tidak lagi menjadi sentimen,” terang William.

Secara teknikal, William masih merekomendasikan saham KBLI yang saat ini sedang mengalami uptrend. William merekomendasikan buy saham KBLI dengan target harga Rp 450 per saham.

Baca Juga: Pabrik kabel tetap beroperasi sesuai protokol di kala pandemi covid-19

Pada perdagangan hari ini, saham KBLI menguat 7,18% ke level Rp 418 per saham. Sejak sebulan perdagangan, saham KBLI menguat 16,11%. Namun sejak awal tahun, saham konstituen Indeks Kompas100 ini masih -20,38%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×