Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh kepada anak usahanya PT Surya Dhoho Investama (SDHI) pada 2 Juni 2020.
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, Surya Dhoho Investama merupakan anak usaha GGRM yang melaksanakan pembangunan Bandar Udara Dhoho di Kediri, Jawa Timur.
Baca Juga: Ini rekomendasi untuk saham-saham yang banyak dibeli asing
Adapun struktur kepemilkan saham Surya Dhoho Investama adalah sebagai berikut, sebanyak 3,99 juta saham atau 99,9% sahamnya dimiliki Gudang Garam dan sisanya atau 0,1% saham Surya Dhoho Investama dimiliki PT Suryaduta Investama.
Sekretaris Perusahaan GGRM, Heru Budiman dalam keterbukaan informasi (4/6) menjelaskan Gudang Garam bersama dengan PT Suryaduta Investama selaku pemegang saham SDHI masing-masing memutuskan melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh pada Surya Dhoho Investama yang semula Rp 3 triliun menjadi Rp 4 triliun.
Dengan penambahan modal ke Surya Dhoho Investama, maka struktur modal dan kepemilikan sahamnya sebagai berikut, modal dasar senilai Rp 5 triliun, modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 4 triliun atau sebanyak 4 juta saham.
Baca Juga: Saham BBCA makin cantik, harta pemilik Grup Djarum kembali naik
"Penambahan modal ditempatkan dan disetor pada Surya Dhoho Investama dimaksudkan untuk mendukung rencana pelaksanaan proyek-proyek dalam bidang usaha SDHI," jelas Heru dalam surat resmi yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/6).
Heru menyatakan penambahan modal ditempatkan dan disetor Surya Dhoho Investama tidak memilik dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha GGRM.
Mengintip catatan Kontan.co.id sebelumnya, Bandar Udara Dhoho di Kediri, Jawa Timur yang dibangun di atas lahan sekitar 372 hektare ini diproyeksikan rampung dalam 2,5 tahun mendatang.
Baca Juga: Ini 10 saham terbesar yang diborong asing pada perdagangan sesi I Selasa (2/6)
Untuk merealisasikannya, Surya Dhoho Investama membutuhkan dana sekitar Rp 6 triliun dengan rincian Rp 3 triliun untuk pembebasan tanah dan Rp 3 triliun untuk pembangunan bandara.
GGRM mencanangkan, Bandar Udara Dhoho bakal melayani masyarakat khususnya di Kediri dan sekitarnya, serta dapat menjadi bandara alternatif di Jawa Timur. Produsen rokok tersebut berharap, keberadaan bandara ini dapat mempercepat pembangunan dan pengembangan daerah Kediri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News