kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GTS Internasional (GSTI) Mengantongi Kontrak BP Berau


Sabtu, 15 Januari 2022 / 18:46 WIB
GTS Internasional (GSTI) Mengantongi Kontrak BP Berau
ILUSTRASI. Kapal pengangkut LNG Ekaputra I?milik PT GTS Internasional Tbk (GTSI).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GTS Internasional Tbk (GTSI) melalui salah satu anak perusahaannya PT Hikmah Sarana Bahari (HSB) meraih kontrak dari BP Berau Ltd. Jangka waktu masa kontrak berlaku 1 tahun terhitung mulai 7 Januari 2022.

“Kami merasa bangga atas perolehan kontrak ini, yang mengangkut Liquefied Natural Gas (LNG) dari Tangguh ke beberapa terminal di Indonesia bagian barat. Ini juga salah satu langkah mendukung Indonesia yang berkomitmen untuk menghasilkan energi yang ramah lingkungan,” ujar Kemal Imam Santoso, Direktur Utama GTSI dalam siaran pers, Sabtu (15/1).

Hikmah Sarana Bahari sebagai penerima kontrak telah menuntaskan assessment yang dilaksanakan oleh BP Indonesia kepada PT Humolco LNG Indonesia sebagai shipping management company untuk kapal EKAPUTRA-1. Assessment dilakukan berdasarkan persyaratan Contractor Safety Management System (CSMS) dari SKK Migas.

Baca Juga: PT GTS Internasional (GTSI) Berhasil Melakukan Pengapalan ke-100

Awalnya, melalui kontrak 3 bulan di bulan Oktober 2021, kapal EKAPUTRA-1, dengan GT 109,281 MT, mengangkut kargo untuk kebutuhan kapal pengganti (substitute vessel) dari BP Berau Ltd.

“Kerja sama ini juga wujud komitmen GTSI melalui anak usaha untuk terus berkontribusi menyediakan energi bangsa oleh anak bangsa.” Ungkap Dandun Widodo, Direktur GTSI yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur Hikmah Sarana Bahari.

Kontrak yang diperoleh saat ini, EKAPUTRA-1 mengangkut LNG yang diproduksi di Kilang Tangguh LNG yang dioperasikan oleh BP Berau dengan lokasi muat di pelabuhan Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat dan discharging port yang direncanakan berada pada beberapa titik di Indonesia bagian barat, diantaranya Arun Port, FSRU Jawa Barat, FSRU Lampung dan FSRU Jawa Satu.

“Dengan memiliki standar operasi dan safety is a must serta kepatuhan terhadap regulasi berstandar internasional, kami yakin kapal dan awak kapal dapat membawa muatan pelanggan yang high risk dengan aman. Tujuannya, adalah menjaga kepercayaan pelanggan, trust yang kami jaga dari tahun ke tahun dalam bermitra," ujar Dandun.

Baca Juga: GTS Internasional (GTSI) siap mengoperasikan FSRU Jawa Satu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×