kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

GTBO Bakal Produksi Pupuk Urea


Rabu, 26 Agustus 2009 / 06:24 WIB


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) memperluas bidang usahanya dari sekadar memproduksi dan menjual batubara. GTBO berencana memproduksi pupuk urea.

Rencananya, GTBO akan membangun sendiri pabrik pupuk urea tersebut. Saat ini, emiten yang baru saja masuk bursa saham ini sedang mengkaji dan menghitung kebutuhan dana untuk pembangunan pabrik pupuk urea tersebut. Lokasi pabrik ini nantinya akan berada di lokasi pengolahan batubara. "Angka pastinya belum tahu, tapi tampaknya akan sangat signifikan," kata Komisaris Utama GTBO Fakir Chand, kemarin.

Chand memperkirakan kajian pembangunan pabrik pupuk urea ini akan kelar dalam enam bulan. Rencananya, GTBO akan mulai membangun pabrik pupuk urea pada kuartal ketiga 2010. "Kira-kira produksinya baru pada tahun 2011," imbuh Fakir.

Selain berencana memperluas usaha, GTBO juga berniat menambah cadangan batubara dengan mengakuisisi kuasa pertambangan (KP) baru. Emiten yang melantai di bursa 9 Juli 2009 lalu ini mencari KP di Kalimantan. "Kami mencari KP yang memiliki cadangan paling tidak 100 juta ton dengan kalori 5.800 kilokalori per kilogram," kata Fakir.

GTBO mengaku sudah menemukan satu areal pertambangan yang mereka incar. GTBO akan mememenuhi kebutuhan dana akuisisi ini dari kas internal.

Sebagai catatan, per Juni 2009 lalu, isi kas Garda Tujuh Buana hanya Rp 2,21 miliar. Tapi jumlah ini belum menghitung pemasukan dana segar dari penjualan saham perdana sebesar Rp 210 miliar.

Sepanjang semester satu 2009, GTBO masih belum membukukan pendapatan sepeser pun. Tak heran, akhirnya GTBO membukukan rugi bersih hingga Rp 2,42 miliar.

Setahun sebelumnya, pendapatan GTBO cuma sebesar Rp 1,1 miliar dengan rugi bersih Rp 1,21 miliar.

GTBO memang akan mulai mengeduk dan menjual batubara pada pertengahan September 2009. Perusahaan ini mengklaim memiliki tambang batubara dengan cadangan terukur 95,37 juta ton.

Pada penutupan bursa kemarin (25/8), harga saham GTBO turun 1,02% dan berakhir di posisi Rp 97 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×