kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Grup Salim membangun puing berbekal mi & terigu


Jumat, 30 September 2016 / 12:00 WIB
Grup Salim membangun puing berbekal mi & terigu


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Rizki Caturini

Salah satu strategi Grup Salim memperbesar Indofood pada saat baru bangkit adalah menggandeng perusahaan makanan Swiss, Nestle SA. Keduanya membentuk usaha patungan bernama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.

Berbarengan dengan itu, pelan tapi pasti, Indofood  mengintegrasikan bisnis dari hulu hingga ke hilir. Usai membeli Bogasari, Indofood mengakuisisi beberapa bisnis kelapa sawit lewat PT Salim Ivomas Pratama Tbk. 

Bisnisnya juga diperluas ke bidang lain, seperti  susu, air minum, makanan, dan sayuran. Yang terang, kini, Indofood menguasai  bisnis produk olahan berbasis terigu, makanan dan minuman, perkebunan, bumbu masak, minyak goreng, sayuran, ritel hingga perdagangan. 

Selain penambahan lini usaha, area jelajah Grup Salim seturut meluas. Kini tonggak bisnisnya menancap kuat di berbagai negara. Di China, Afrika, Filipina, Brasil maupun Australia.  

Tak heran, dari tahun pundi-pundi Grup Salim terus berisi. Paruh pertama tahun ini, sebagai contoh, Indofood mencatatkan penjualan Rp 34,08 triliun dan laba bersih Rp 2,23 triliun. "Pencapaian kinerja yang baik ini diraih berkat ketangguhan model bisnis kami," ujar Anthoni, beberapa waktu lalu.

Dua dekade pasca krisis, Grup Salim sudah pulih 100%. Nyaris tak tampak lagi bekas pukulan krisis ekonomi, bahkan lebih besar ketimbang era kejayaannya sebelum krisis. Kini, satu pekerjaan rumah tersisa bagi sang taipan; menyiapkan regenerasi di tubuh Grup Salim.          

Regenerasi bisnis

Lebih dari empat dekade perjalanan Grup Salim, lantas siapakah calon penerusnya? Nama Axton Salim, putra Anthoni Salim, santer disebut bakal menjadi putra mahkota Grup Salim.

Hal tersebut pun diakui Franciscus Welirang, salah satu Direktur Indofood sekaligus menantu Sudono Salim. "Sekarang yang sering jalan dengan ayahnya ya Axton," ujar Franciscus.

Axton yang masih berusia kepala tiga mengawali kariernya di Grup Salim sebagai Brand Manager PT Indofood Fritolay Makmur. Saat ini, dia menduduki kursi direktur di sejumlah anak usaha Grup Salim. Misalnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indolakto, PT Indofood Asahi Sukses Beverage, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang membawahi Divisi Susu.

Nama Axton juga tercatat sebagai Komisaris PT Salim Ivomas Pratama Tbk, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk, dan PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.

Seperti rata-rata putra pengusaha besar lainnya, sebelum bergabung dengan perusahaan orang tuanya, mereka sudah dipersiapkan sejak kecil. Contohnya bersekolah di luar negeri.

Saat ini, Axton merupakan pemegang gelar Bachelor of Science Business Administration dari University of Colorado, Amerika.
Setelah meraih gelar tersebut, Axton tidak langsung bergabung dengan orang tuanya. Ia memulai kariernya di Credit Suisse Singapore. Baru pada 2004, ia bergabung ke Indofood.

Tahun 2016 ini, Indofood yakin bisnisnya bakal terus berkembang seiring dengan kondisi makro ekonomi yang lebih baik. "Kami akan terus berupaya meraih pertumbuhan, baik secara organik maupun anorganik, serta mempertahankan posisi keuangan yang sehat," kata Anthoni.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×