kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grup Djarum tambah kepemilikan di Sarana Menara Nusantara, begini rekomendasi analis


Senin, 17 Februari 2020 / 07:30 WIB
Grup Djarum tambah kepemilikan di Sarana Menara Nusantara, begini rekomendasi analis


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Djarum menambah kepemilikannya di PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menjadi 50,5%. Sepanjang tahun ini, Grup Djarum telah membeli sekitar 229,65 juta saham TOWR.

Penambahan kepemilikan tersebut dilakukan melalui PT Sapta Adhikari Investama, yang memang menjadi pemegang saham pengendali TOWR. Sebagaimana diketahui, Sapta Adhikari adalah perusahaan yang seutuhnya dimiliki Keluarga Hartono. 

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, penambahan kepemilikan oleh Grup Djarum ini akan memperkuat modal TOWR.

Baca Juga: Grup Djarum tambah kepemilikan Sarana Menara Nusantara (TOWR) menjadi 50,5%

Terlebih lagi, prospek bisnis TOWR ke depannya masih menarik. "Terlebih setelah mengakuisisi menara telekomunikasi dari XL Axiata, kinerja TOWR diharapkan dapat meningkat cukup signifikan," kata dia, Minggu (16/2).

Sebagai informasi, TOWR memang telah memenangi akuisisi terhadap 1.728 menara XL Axiata. Akuisisi ini dilakukan oleh anak usaha TOWR yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dengan nilai sebesar Rp 2,25 triliun. 

Rencananya, penyelesaian transaksi akan rampung pada akhir triwulan pertama tahun 2020. TOWR bakal menggunakan kas internal perusahaan dan pinjaman untuk membayar akuisisi menara tersebut.

Dalam catatan Kontan.co.id, TOWR menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 9%-10% pada tahun ini. Angka tersebut tak jauh berbeda dengan target pertumbuhan 2019 yang berkisar 8%-9%. Adapun kenaikan pendapatan tersebut salah satunya didorong oleh penambahan tenant (penyewa) yang diperkirakan bisa sebanyak 2.000-3.000.

Dari pergerakan saham, Chris menilai, saham TOWR masih tergolong murah jika melihat prospek pendapatan setelah aksi akuisisi menara tersebut. Per Jumat (14/2), price to earning ratio (PER) TOWR adalah 21,07x.

Oleh karena itu, ia merekomendasikan beli saham TOWR dengan target harga Rp 1.000 per saham. Pada perdagangan Jumat (14/2), saham TOWR berada di level Rp 885 per saham.

Baca Juga: Sarana Menara Nusantara (TOWR) sediakan capex sampai Rp 3,5 triliun tahun ini

Dari  segi teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, saham TOWR akan terkoreksi terlebih dahulu untuk kemudian menguat. Hal ini nampak dari pergerakan indikator RSI dan stochastic yang cenderung sudah overbought dan diperkirakan melemah. Ia menyarankan buy on weakness dengan support di level Rp 830 dan resistance Rp 920.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×