Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
Hal ini bisa meningkatkan kemungkinan masuk ke dalam indeks MSCI Indonesia. "Sehingga, penggabungan ini akan menjadi wadah bagi para pemegang saham CTRS dan CTRP untuk menukar sahamnya dengan saham-saham dalam CTRA yang lebih likuid," jelas Tulus.
Langkah Grup Ciputra melakukan merger ini akan berdampak positif bagi fundamental perseroan tersebut. Analis Mandiri Sekuritas Liliana Bambang menyebutkan, merger ini antara lain akan membuka valuasi CTRS yang sebenarnya.
Selama ini, Liliana menilai CTRS ditransaksikan dalam valuasi yang terlampau rendah. Saham CTRS sebelum ini ditransaksikan dengan diskon net asset value (NAV) sebesar 77% dan PER 12,3 kali.
Posisi ini jauh di bawah saham CTRA yang memiliki diskon NAV sebesar 49%. "Jadi, merger ini akan membantu pemegang saham CTRS membuka nilai sahamnya yang sebenarnya terdiskon besar karena likuiditasnya," tulis Liliana dalam risetnya.
Selain itu, merger ini akan memunculkan potensi kenaikan 12% terhadap NAV saham CTRA, menuju level Rp 3.453 per saham. Net gearing CTRA juga akan membaik, jadi 24% dari 33% seiring dengan meningkatnya ekuitas menjadi Rp 11,7 triliun dari Rp 8,5 triliun. Kapitalisasi pasar CTRA juga akan naik dari Rp 24 triliun jadi Rp 29 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News