kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Graha Layar Prima akan tambah 16 site bioskop tahun ini


Minggu, 21 Januari 2018 / 20:30 WIB
Graha Layar Prima akan tambah 16 site bioskop tahun ini
ILUSTRASI. Bioskop CGV blitz di Grand Indonesia, Jakarta


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) makin ekspansif tahun ini. Emiten penyedia jasa entertainment ini, akan menambah jumlah bioskop yang telah beroperasi.

Graha Layar Prima memiliki brand Bioskop CGV Blitz. Ekspansi bioskop yang akan dilakukan bukan merupakan bioskop berkonsep stand alone, tapi dengan konsep kerja sama. "Dalam 2018, kami akan resmikan 16 site. Antara lain seperti di Surabaya dan Gresik," kata Bernard Kent Sondakh, Direktur Utama BLTZ kepada Kontan.co.id, Jumat (19/1).

Sementara itu, untuk tahun 2019 BLTZ mengaku optmistis bisa membuka 20 site lagi. Pasalnya, titik bioskop tersebut saat ini sudah aman. Lebih lanjut, Bernard menyatakan satu site bioskop bisa terisi 4 sampai dengan 6 layar pertunjukkan. "Kami sudah tidak buat untuk delapan layar," kata Bernard.

Bila tahun ini, akan membuka 16 site lagi artinya BLTZ akan membentangkan sekitar 64 sampai dengan 96 layar bioskop lagi. Penambahan ini, akan menambah jumlah layar yang telah dimiliki BLTZ. Dalam catatan Kontan.co.id, total layar BLTZ saat ini sebanyak 240 layar.

Layar bioskop BLTZ tersebar di beberapa kota di Indonesia. BLTZ juga melengkapi site bioskop tersebut dengan food and beverage. BLTZ juga berencana akan melengkapi site bioskop dengan coffee shop. Selain itu, untuk kebutuhan bioskop sendiri, CGV juga menyediakan teknologi terkini.

Dalam ekspansi penambahan layarnya, BLTZ menggunakan konsep kerja sama dengan developer atau pusat perbelanjaan. Oleh karena itu, kebutuhan investasi pada tiap titik bioskop akan berbeda-beda.

Bernard menyatakan, harga tiap site akan bergantung pada harga sewa bangunan. Harga sewa tiap kota itu pun berbeda. "Harga di mall dan mart atau supermarket pasti beda. Yang termurah sekitar Rp 30 miliar. Paling mahal sekitar Rp 40 miliar," kata Bernard.

Bila tahun ini BLTZ akan menambah sekitar 16 site bioskop baru. Artinya, BLTZ setidaknya sudah menyiapkan dana minimal Rp 480 miliar dan paling banyak berkisar Rp 640 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×