Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) bakal semakin gencar memperluas kebun sawitnya. Pada tahun ini, mereka berniat mengakuisisi beberapa perusahaan.
Manajemen Gozco mengakui sudah mendekati dua hingga tiga perusahaan kelapa sawit yang memiliki lahan perkebunan di Sumatera. Namun, "Kami belum memutuskan apakah akan mengakuisisi seluruhnya atau hanya satu perusahaan," ujar Presiden Direktur Gozco, Tjandra M. Gozali, kepada KONTAN, belum lama ini.
Bila pendekatan ini berjalan lancar, GZCO akan mengakuisisi perusahaan tersebut pada semester kedua tahun ini. Sayang, Tjandra belum mau membeberkan secara detail dana akuisisinya. "Yang pasti, nilainya tidak lebih dari Rp 500 miliar untuk satu perusahaan," imbuhnya.
GZCO akan menutup dana akuisisi dari berbagai sumber. Yakni, kas internal, penerbitan obligasi, dan pinjaman perbankan. "Kami akan pilih yang paling menguntungkan," ujar Tjandra. Tapi, dia belum mau merinci porsi masing-masing pendanaan itu.
Jika akuisisi ini berhasil, pendapatan GZCO berpeluang terus menanjak. Sayangnya, manajemen GZCO juga masih bungkam soal perkiraan kontribusi pendapatan perusahaan bidikan mereka itu.
Selain akuisisi, Gozco juga gencar menggenjot pertumbuhan bisnis secara organik. Perusahaan perkebunan kelapa sawit ini menyiapkan belanja modal sebesar Rp 300 miliar tahun ini. Dana ini akan dipakai untuk membiayai penambahan lahan tertanam seluas 700 hektare (ha) sehingga, totalnya jadi 26.700 ha.
GZCO juga akan membangun satu pabrik pengolahan kelapa sawit. Langkah ini bertujuan mengerek produksi minyak sawit sebesar 20% dari realisasi tahun lalu. Catatan saja, volume produksi 2009 GZCO tak jauh beda dengan penjualannya yang mencapai 55.000 ton.
Gozco memproyeksikan, pendapatan 2009 mencapai Rp 420 miliar, naik 44% dari pendapatan 2008. Adapun laba bersih 2009 mencapai Rp 200 miliar, melonjak 265,6% dari laba bersih 2008.
Pertengahan tahun lalu, Gozco berhasil mengakuisisi PT Palma Sejahtera, pemilik sembilan kebun sawit di Sumatra dan Kalimantan. Pemilik lahan seluas 94.884 ha ini mereka beli Rp 466 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News